BROWNIES JIPANG LOMBOK. Lina dan brownies Jipang aneka rasa yang diproduksi di Mataram, NTB. (Foto: Dinas Kominfotik NTB) |
MATARAM - Prihatin dengan banyaknya produksi Labu Siam atau buah Jipang (Sechium Edule) yang terbuang lantaran tak terserap pasar, seorang wanita asal Lombok Timur berinovasi mengolah tepung Jipang.
Selain bisa digunakan sebagai bahan baku membuat kue dan penganan ringan lainnya, olehan tepung Jipang bisa juga berfungsi sebagai bahan pengembang kue, seperti backing powder atau SP.
Adalah Lina, dara berusia 24 tahun, warga Dusun Penyangkar, Desa Pringga Jurang Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, yang dengan inovasinya buah Labu Siam atau Jipang (Sechium Edule) yang tadinya terbuang sia-sia lantaran over produksi, akhirnya bisa bermanfaat ekonomis.
"Awalnya saya prihatin, Labu Siam atau Jipang hanya dimanfaatkan untuk sayur-mayur, selebihnya terbuang karena banyaknya. Kemudian saya coba berkreasi membuatnya menjadi tepung Jipang, dan ternyata bisa menjadi bahan kue dan penganan ringan lainnya," kata Lina, saat dijumpai di rumahnya di Mataram.
Labu Siam atau Jipang (scehium edule) / Ilustrasi. |
Jipang yang diolah menjadi tepung tersebut, kemudian digunakan Lina sebagai bahan dasar kue brownies yang diberi nama brownies jipang.
Dengan inovasi itu, kini Lina sudah berhasil memproduksi kue brownies Jipang yang dikemas menarik dan layak dipasarkan di pasar modern.
Brownies Jipang yang diproduksi Lina, juga memanfaatkan produk lokal lainnya, seperti gula beaq atau gula merah, singkong dan tentu saja tepung Jipang.
“Kita ingin berdayakan masyarakat lokal juga. Jadi bahan dasar yang kita gunakan kita ambil dari masyarakat lokal sendiri. Buat apa kita susah cari bahan keluar kalau di daerah sendiri banyak,” ujar gadis yang memang hobi berkreasi membuat kue ini.
Selain kemasan yang menarik, soal rasa juga boleh diadu.
Brownies Jipang produksi Lina menawarkan cita rasa yang berbeda. Olahan kue dengan bahan dasar tepung Jipang ini juga memiliki tekstur yang lembut dan renyah.
Brownies Jipang juga cocok sebagai cemilan sehat terutama untuk program diet.
"Sebab brownies Jipang ini tidak mengandung protein yang tinggi. Bebas kandungan gluten juga. Kan gluten itu yang bikin orang cepat gemuk,” katanya.
Saat ini produk olahan Jipang yang diproduksi Lina masih dipasarkan skala kecil dan dan bertahap.
“Omzet masih kecil karena pemasaran juga masih bertahap. Tapi lumayan sudah banyak peminat," akunya.
Lina menjelaskan, saat ini ia juga tengah berkreasi untuk menampilkan beragam varian rasa untuk brownies Jipang yang diproduksi.
Beberapa varian rasa yang sudah tersedia antaran lain, Brownies Jipang Original, Brownies Jipang rasa Greentea, Brownies Jipang rasa Capucino, Brownies Jipang rasa Keju, dan Brownies Jipang rasa Jahe.
Lina berharap inovasinya ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di lokal saja namun hingga mancanegara.
“Semoga produk ini bisa membuka mata masyarakat agar cinta terhadap kekayaan alam kita dan mencintai produk lokal. Semoga bisa ekspor ke luar negeri juga biar orang tahu tentang produk khas NTB sehingga mereka bisa mendapatkan manfaatnya,” tukas Lina. (MP/Luluk/Dinas Kominfotik NTB)
No comments:
Post a Comment