PENANDATANGANAN MOU. Direktur RSUD NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, menandatangi kerjasama bersama Kepala BPJS Mataram, dr. Muhammad Ali. (Istimewa) |
MATARAM - Operasi, kemoterapi, dan radioterapi saat ini masih menjadi pilihan pengobatan utama bagi pasien kanker di Indonesia.
Kabar baiknya, Radioterapi yang selama ini hanya bisa diakses penyitas kanker NTB di luar daerah, kini sudah tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB (RSUD NTB).
Setelah resmi dibuka untuk pasien umum Februari lalu, sejak Senin (19/8) Fasilitas Radioterapi resmi beroperasi untuk pasien JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).
Perencanaan pembangunan gedung Radioterapi ini sendiri telah dicanangkan sejak tahun 2015 lalu, dan berhasil direalisasikan tahun 2017.
Setahun berikutnya digunakan RSUD NTB untuk melengkapi alat Radioterapi.
Dan di bawah kepemimpinan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah & Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, RSUD Provinsi NTB berhasil melakukan percepatan izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
"Peresmian layanan perdana radioterapi bagi pasien JKN hari ini merupakan kado memasuki satu tahun pemerintahan pasangan Doktor Zul- Umi Rohmi. Hal ini akan sangat mendukung optimalisasi pencapaian misi NTB Sehat -Cerdas dan NTB Bersih-Melayani untuk mewujudkan NTB Gemilang," ungkap Direktur RSUD NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, selepas menandatangi kerjasama bersama Kepala BPJS Mataram, dr. Muhammad Ali, Senin (19/8) di Gedung Radioterapi RSUD NTB.
Fasilitas Radioterapi di RSUD Provinsi NTB. |
Di hari perdana beroperasi untuk pasien JKN ini, Kepala BPJS Mataram memaparkan sebanyak kurang lebih 200 pasien sudah masuk dalam daftar antrian.
Dr. Ali menambahkan penyakit kanker ini merupakan satu dari 8 penyakit katastropik dalam program JKN yang menelan biaya kesehatan cukup besar.
Angka kasus berdasarkan data tahun 2017, penyakit katastropik ini mencapai 10 juta kasus pelayanan, dimana penyakit kanker berada pada posisi ketiga sebanyak 15 % kasus, setelah penyakit jantung 50%, dan stroke.
"Berdasarkan kajian dari Universitas Indonesia, aksesibilitas pelayanan kesehatan di era JKN, mencapai 640 ribu kasus per hari. Semoga dengan dibukanya BPJS untuk radiotherapi ini akan semakin mendukung aksesibilitas pelayanan kesehatan untuk paien kanker khusunya di NTB," tutur dr. Ali.
RSUD NTB sendiri mengaku benar-benar siap dengan fasilitas pelayanan terbarunya ini.
Dokter spesialis Radioterapi, dr. Hadi Nurhadi Sp. Onk. Rad mengaku seluruh staf telah mendapatkan pelatihan optimal untuk melakukan terapi.
Fasilitas sendiri sudah terbilang lengkap dengan pesawat radioterapi versi terbaru dibandingkan pelayanan radioterapi di daerah lainnya.
"Untuk penanganan kasus, kami sudah bisa menerima semua kasus. Meskipun ada dua alat yang sedang dalam perjalanan. Sedikit lama karena dipesan di luar negeri, tetapi tahun ini semuanya akan lengkap dan kami siap melayani pasien," tutur dokter spesialis radioterapi lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Hj. Manggar Dwiningtjas, salah seorang pasien kanker pelayanan Radioterapi RSUD NTB yang telah mendapatkan terapi sejak Februari lalu.
Ia menuturkan, dengan dibukanya fasilitas Pelayanan Radioterapi oleh RSUD NTB ini sangat membantu penyembuhan para pasien kanker terlebih kini fasilitas ini sudah dapat dinikmati oleh pasien JKN.
"Sebelumnya saya bolak balik ke luar daerah untuk mendapatkan pelayanan Radioterapi. Prosesnya sangat lama menghabiskan waktu dan biaya besar untuk dirujuk ke luar daerah. Dengan dibukanya pelayanan Radioterapi oleh RSUD NTB ini, memberikan harapan pada kami untuk dapat mengakses pelayanan yang lebih baik untuk proses kesembuhan kami. Dengan itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-sebesar atas tersedianya fasilitas ini," tuturnya.
Dengan memiliki akreditasi paripurna dan internasional, ditambah dengan dibukanya pelayanan fasilitas Radioterapi ini semakin melapangkan jalan bagi RSUD NTB untuk membuka program Wisata Medis.
"Kita berharap fasilitas untuk pengobatan kanker kami terus berkembang, memperluas pangsa pasar tak hanya untuk NTB, tetapi mampu menjangkau NTT, ataupun dari daerah lainnya. RS kita juga sudah ditunjuk sebagai wisata medis. Dengan pelayanan Radioterapi ini kita semakin siap kedepannya bersinergi dengan akreditasi RSUD NTB paripurna dan internasional, untuk menyambut event motor GP dan Halal tourism," tutup Dirut RSUD dr H Lalu Hamzi Fikri. (*)
No comments:
Post a Comment