Terkini Lainnya

Friday, August 30, 2019

UNU NTB Inisiasi Bank Sampah Berbasis Digital, Bayar Kuliah Cukup dengan Mengumpulkan Sampah !!

Bank Sampah UNU NTB.


MATARAM - Universitas Nahdlathul Ulama Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berinovasi mengembangkan program - program kampus untuk mengimbangi trend kemajuan teknologi.

Berawal dari Program Studi Teknik Lingkungan, UNU NTB kini menginisiasi pengembangan program Bank Sampah berbasis digital.

"Bank Sampah UNU ini merupakan lanjutan dari Lab Sampah UNU. Di UNU ada Prodi Teknik Lingkungan dimana ada 2 Lab, yakni Lab Konservasi dan Lab Sampah," kata Rektor UNU NTB, Hj Baiq Mulianah, Jumat (30/8) di Mataram.

Rektor UNU NTB, Hj Baiq Mulianah. 

Ia menjelaskan, sistem administrasi dan keuangan Bank Sampah UNU dilakukan secara online melalui website https://banksampah.id, dan juga aplikasi mobile mySmash yang bisa didownload menggunakan smartphone.

mySmash merupakan aplikasi mobile yang memberikan informasi mengenai lokasi Bank Sampah yang ada serta pencatatan transaksi sampah yang disetorkan pada Bank Sampah.

Aplikasi pencatatan Bank Sampah secara online diharapkan dapat memudahkan nasabah dan pengelola, sehingga proses transaksi menjadi mudah dan transparan. 

Baiq Mulianah menjelaskan, Bank Sampah UNU NTB akan mulai beroperasi pada Senin 2 September 2019 dengan mengusung tema “Membayar Kuliah Dengan Sampah”. 

Hal ini merupakan terobosan pertama yang dilakukan institusi perguruan tinggi  di NTB untuk memberikan manfaat secara luas.

Menurutnya, Bank Sampah UNU bertujuan untuk meringankan mahasiswa dalam pembiayaan akademik seperti SPP, KKN, Skripsi, dan pembiayaan akademik lainnya.

Mahasiswa bisa menabung ke Bank Sampah dan akan menghasilkan saldo yang sudah ditentukan untuk meringankan pembiayaan kuliah.

Selain meringankan mahasiswa secara ekonomi, Bank Sampah UNU NTB bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa dan civitas akademika UNU NTB terkait pengurangan sampah dan pengelolaan sampah sehingga sampah menghasilkan nilai guna yang lebih bermanfaat dan ekonomis. 

"Pola edukasi Bank Sampah yang telah diimplementasikan di lingkungan kampus diharapkan dapat menjadi sebuah value dan kebiasaan untuk mengurangi volume sampah di lingkungan terdekat," katanya.

Dijelaskan, nasabah Bank Sampah UNU NTB yaitu seluruh civitas akademika UNU NTB antara lain dosen, mahasiswa, dan seluruh tenaga kependidikan.

Dalam mengawali operasional Bank Sampah, program bank sampah dimulai dari 3 program studi yaitu Teknik Lingkungan, Ekonomi Islam, dan Sistem Informasi dalam simulasi pembiayaan akademik.

Jika dalam rentang waktu tertentu, program Bank Sampah berjalan baik, maka jangkauan akan diperluas untuk seluruh civitas akademik UNU NTB.

"Rencana jangka panjang pendirian Bank Sampah UNU NTB dapat menjangkau sasaran yang lebih luas seperti lingkungan sekitar kampus, pondok pesantren, atau sekolah – sekolah yang ingin dikelola sampahnya menjadi lebih bermanfaat," katanya.

Bank Sampah UNU NTB diharapkan menjadi inspirasi dan role model bagi seluruh institusi pendidikan dalam bidang pengelolaan sampah dan edukasi bagi civitas akademika agar sampah lebih bermanfaat secara ekonomis.

Baiq Mulianah menegaskan, Bank Sampah ini merupakan gagasan UNU NTB untuk mendorong agar jangan sampai ada anak bangsa yang putus sekolah.

"Ini keinginan lembaga UNU, agar jangan sampai ada anak bangsa yang tidak sekolah karena tidak punya biaya. Kami pikir apa yang kita lakukan itu baik pasti meninggalkan jejak. Ini salah satu inisiatif UNU NTB melakukan kebaikan," katanya.

Selain membantu mahasiswa memanfaatkan sampah secara ekonomis, program Bank Sampah UNU juga untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.

Ia menambahkan, program Bank Sampah UNU secara mandiri yang berawal dari keprihatinan para dosen dan tidak berkaitan dengan program NTB Zero Waste.

"Kami tidak mau UNU hanya sekadar hadir (untuk persoalan sampah). UNU harus punya nilai plusnya, Bank Sampah UNU harus ada kontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat. Persoalan nanti ini membantu program NTB Zero Waste ya silahkan," katanya.

Namun begitu, Baiq Mulianah mengatakan, Bank Sampah UNI bisa bersinergi dengan stakeholders lainnya, baik dari Pemda, kelompom masyarakat, ormas, dan lain sebagainya.

Apalagi sistem keuangan Bank Sampah UNU menggunakan platform digital.

"Kita bisa bersinergi dengan siapa saja, karena semakin banyak yang mengakses https://banksampah.id, dan mendownload mySmash, maka akan semakin bermanfaat," tukasnya.

Selain itu, papar Baiq Mulianah, saldo yang terkumpul di Bank Sampah UNU juga bisa didonasikan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Bisa saja ke depan Bank Sampah itu jadi enterpreneur. Kita ingin UNU dicatat dalam memori sejarah, bahwa UNU sudah melakukan kebaikan," katanya. (*)

No comments:

Post a Comment