PENERTIBAN. Petugas Bank Indonesia perwakilan NTB melempelkan stiker penertiban di Money Changer yang tidak berizin di kawasan Gili Trawangan, Lombok, NTB. (Istimewa) |
MATARAM - Bank Indonesia (BI) perwakilan NTB menertibkan sejumlah money changer yang tidak memiliki izin resmi, Selasa (27/8) di kawasan tiga Gili Trawangan, Air dan Meno, Lombok Utara.
Hal ini dilakukan BI NTB sesuai amanat Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) atau lazin disebut money changer.
"Kami bersama pihak kepolisian melakukan penertiban, tujuannya untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat dan wisatawan yang melakukan penukaran UKA (uang kertas asing) atau valas (valuta asing) yang pada akhirnya akan mendukung kemajuan pariwisata di NTB," kata Kepala BI NTB, Achris Sarwani.
Sementara dari sisi industri, papar Achris penertiban ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia untuk mewujudkan iklim industri KUPVA BB yang sehat dan profesional.
Menurutnya, pemilihan lokasi penertiban di tiga Gili lantaran tingginya minat wisatawan mancanegara yang datang ke wilayah tersebut.
Hal ini berdampak pada meningkatnya transaksi penukaran UKA dengan rupiah sebagai alat transaksi yang sah.
Proses penertiban berlangsung dengan lancar di mana para pihak yang ditertibkan bersikap kooperatif.
"Dari hasil penertiban, diperoleh 9 penyelenggara KUPVA BB tidak berizin yang diberikan pembinaan serta sosialisasi terkait perizinan penyelenggara KUPVA BB," katanya.
Stiker penertiban ditempelkan di tempat usaha KUPVA BB tidak berizin yang ditertibkan, sampai dengan yang bersangkutan mengajukan izin usaha KUPVA ke Bank Indonesia.
Achris menekankan, Bank Indonesia Provinsi NTB akan terus memonitor pemenuhan komitmen dari pihak-pihak tersebut dan akan diberikan panduan sebagaimana ketentuan yang berlaku terkait dengan proses perizinan.
Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan bahwa pengurusan izin di Bank Indonesia gratis tanpa dipungut biaya apapun.
Bank Indonesia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menggunakan KUPVA yang telah memperoleh izin Bank Indonesia, serta menginformasikan ke kantor Bank Indonesia terdekat atau melalui call center BI 131, jika menemukan pihak-pihak yang diduga melakukan kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin.
Sedangkan kepada penyelenggara KUPVA BB berizin, diingatkan kembali agar tidak bekerjasama dan bertransaksi dengan money changer yang tidak berizin.
"Bank Indonesia melalui upaya hukum bekerjasama dengan kepolisian, akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang melanggar ketentuan dimaksud," tukas Achris.
No comments:
Post a Comment