Seminar dan sosialisasi literasi keuangan di Desa Mekar Sari. (Istimewa) |
LOMBOK BARAT - Pemerintah Desa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, terus berinovasi dan mengembangkan sejumlah program untuk meningkatkan kapasitas dan perekonomian masyarakatnya.
Setelah mengembangkan potensi Desa Wisata setempat, kini pengembangan literasi keuangan juga dilakukan.
Pemdes Mekar Sari menggelar kegiatan Edukasi Publik Literasi Keuangan dan Pasar Modal Desa Mekar Sari, Kamis (15/8) di aula Kantor Desa Mekar Sari.
Kegiatan bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram itu menghadirkan narasumber dari Bursa Efek Indonesia cabang NTB.
Kepala Desa Mekar Sari, Sapinah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegatan tersebut.
"Edukasi literasi keuangan dan Bursa Efek atau pasar modal ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang baik," kata Sapinah, dalam sambutannya.
Ia berharap para peserta bisa mengambil banyak manfaat dari kegiatan tersebut, terutama dalam hal kapasitas mengelola keuangan ke depan.
Para peserta sebanyak sekitar 50 orang terdiri dari perwakilan tiap Dusun, aparat Desa, mahasiswa KKN dan para kelompok wanita.
"Semoga kegiatan ini juga bermanfaat bagi Desa kita," katanya.
Sementara itu, Dosen FE Unram, Susi Renta Cahyaning Tyas SE MSi, menjelaskan, kegiatan literasi dilakukan agar masyarakat Desa Mekar Sari lebih bisa mengelola keuangannya dengan baik.
"Kita akan adakan literasi keuangan di Desa Mekar Sari, tujuannya untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang bagaimana mengelola keuangan, menabung dan juga mencari sumber keuangan yang potensial di Desa sendiri," katanya.
Materi literasi keuangan papar dia, saat ini menjadi isu yang sentral di sektor perekonimian. Dimana ini mendapat perhatian besar dari Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan perbankan.
Kegiatan literasi akan memberikan pemahaman tentang bagaimana masyarakat menabung, dan menyisihkan penghasilan mereka untuk keperluan pendidikan atau pun kesehatan keluarganya.
"Ketika mengelola keuangan dengan baik maka langkah awal kita adalah mengidentifikasi sumber dana kita dan kemana dana itu dibelanjakan," katanya.
Namun, papar Susi, pengelolaan keuangan yang baik juga menyisihkan sebagian, atau menabung.
"Kenapa perlu menyisihkan atau menabung, supaya bisa lebih sejahtera karena tidak semua habis untuk konsumsi. Intinya tidak boleh lebih besar pasak dari pada tiang," katanya.
Kepala Cabang BEI NTB, I Gusti Ngurah Sandiana mengatakan, kemampuan literasi keuangan yang baik di tengah masyarakat juga akan membantu perekonomian Desa itu sendiri.
"Jadi kenapa tidak, selain slogan di Desa Mekar Sari sebagai Desa sadar wisata kita bisa sebutkan Mekar Sari Desa yang melek atau paham literasi keuangan," katanya.
Dengan kesadaran bersama soal literasi keuangan, maka masalah akses modal usaha ke perbankan bisa dicarikan solusinya terutama bagi masyarakat pelaku UMKM di Desa.
Sandiana juga menjelaskan tentang peluang investasi pasar modal yang saat ini bisa dilakukan di mana saja melalui aplikasi.
Menurutnya, di sejumlah Desa di pulau Sumatera dan Jawa sudah terbukti tingkat literasi keuangan yang baik di masyarakat mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian di Desa. MP/Abdul Rahim
No comments:
Post a Comment