TGH Fauzan Zakaria saat membuka pelatihan jurnalistik di Ponpes Al-Madani, Lombok Timur. (Istimewa) |
LOMBOK TIMUR - Mendorong digitalisasi di lingkup pendidikan, Pondok Pesantren Al-Madani, Lombok Timur menggelar pelatihan jurnalistik, Senin (1/7) di Ponpes Al-Madani, Desa Mamben, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur.
Pelatihan jurnalistik bekerjasama dengan Forum Media Siber (Formasi) NTB, itu diikuti puluhan peserta, tenaga didik dan santri pembina di Ponpes.
"Pelatihan jurnalistik ini bertujuan menciptakan hafidz dan hafidzah yang juga ahli menulis, disamping menguasai teknologi khususnya digital," kata Pembina Ponpes, Tuan Guru H (TGH), Fauzan Zakaria.
TGH Fauzan menjelaskan, sejarah dimulainya penulisan mushaf Al-quran menandai dimulainya tulis menulis di dunia penulisan dan kewartawanan.
"Sejarah dimulainya penulisan mushaf Alquran menandai dimulainya dengan serius budaya tulis menulis dan kewartawanan di dunia Islam yaitu di zaman Khalifah Utsman bin affan khalifah yang ke tiga ide penulisan mushaf itu dimulai," kata TGH Fauzan Zakaria.
Kemudian, tambah TGH Fauzan, dilanjutkan pada zaman tabi'in tidak hanya penulisan Alqur'an tapi juga penulisan hadis, dan puncaknya adalah zaman tabi' tabi'in para cendikiawan muslim berlomba lomba-lomba menulis kitab dalam berbagai disiplin ilmu.
"Itulah yang kita warisi hingga sekarang. Maka para santri tidak cukup menghafal Alquran dan pandai baca kitab saja, tapi juga harus terdepan dalam kemampuan jurnalistik," tegasnya.
Karenanya, Ponpes Al-Madani yang merupakan salah satu Ponpes yang melahirkan cukup banyak penghafal Al-Quran, Hafidz dan Hafidzah ingin mendorong keahlian jusnalistik dan digitalisasi di sana.
Ia menjelaskan, selain pelatihan jurnalistik, Ponpes Al-Madani juga sudah menggelar pelatihan videografi beripa teknik produksi video digital.
Al-Madani juga membentuk tim media dan digital bernama Madani Media Chanel (MMC) yang dikelola para santri pembina.
"Lengkap rasanya bila semua peserta ini mendapatkan pelatihan membuat berita online setelah mereka beberapa lalu dilatih juga untuk membuat konten video digital," ujarnya.
Ia menambahkan semua pelatihan digital menjadi sangat penting. Sebab pesantren yang sudah meluluskan banyak hafidz dan hafidzah sejak delapan tahun lalu ini akan segera menjadi salah satu pilot project Program Industrialisasi NTB.
"Pondok Pesantren Al Madani akan segera meluncurkan program industrialisasi pesantren, harapan saya industri di Pondok Pesantren Al Madani dapat menginspirasi seluruh Ponpes yang ada agar ke depan lembaga pesantren memiliki kemandirian ekonomi," katanya.
Ia mengatakan, Al Madani akan menjadi salah satu pelopor industralisasi pesantren sebagai pusat kegiatan industri santri dan masyarakat sekitar.
"Di tahap awal kita fokus produksi konveksi dulu khususnya hijab, mukena, gamis dan pakaian muslim lainnya," terang alumni Mesir yang konsen terhadap pariwisata ini.
Sementara itu Sekda NTB H Iswandi mengapresiasi kegiatan yang digelar Formasi NTB dan Ponpes Al-Madani.
"Saya berharap Sinergisitas Formasi NTB dengan ponpes yang ada di NTB juga segera dilakukan, karena dunia penulisan jurnalistik ini sangat penting untuk para santri agar mampu mengelola produk tulisan yang baik, sehingga para santri bisa menilai tulisan atau berita hoax dan berita benar," kata H Iswandi. (*)
No comments:
Post a Comment