MATARAM - Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Siti Rohmi Djalilah mengungkapkan bahwa mewujudkan kesehatan masyarakat, termasuk penanganan masalah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan agar tetap asri dan lestari masih menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama untuk diatasi.
Pada Hari Bakti Dokter Indonesia ke 111, Dirangkai Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kerjasama Yayasan Jantung Indonesia NTB dan IDI NTB, di arena Car Free Day (CFD) pada Inspiratif Ekspo di Jalan Udayana Mataram, Minggu (21/7), Wagub yang lebih akrab disapa Umi Rohmi itu menegaskan bahwa kesehatan sangat erat kaitannya dengan budaya hidup bersih dan komitmen menciptakan lingkungan yang bersih.
Karena itu, pemerintah Provinsi NTB bersama-sama seluruh pemerintah Kabupaten/kota sangat konsen menangani masalah sampah melalui gerakan program bebas sampah (Zero waste), ujarnya.
"Menjadi tugas kita bersama untuk membangun kesadaran semua elemen masyarakat tentang kebersihan. Sekaligus mengubah mindset tentang sampah", tegas Umi Rohmi.
Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah. |
Wagub Umi Rohmi juga menyatakan dibutuhkan proses dan sinergitas dari semua pihak untuk membangun mindset yang benar tentang sampah.
Masyarakat kita harus terus di edukasi dan diberikan contoh serta desiminasi informasi bagaimana memilah dan membuang sampah pada tempatnya.
Apabila budaya memilah sampah, antara sampah plastik dan sampah organik yang dapat dijadikan pupuk, sudah berhasil dibudayakan, maka Umi Rohmi yakin kedepan sampah bukan lagi menjadi sumber penyakit, tetapi sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
"Maka ke depan, tidak hanya muncul istilah buanglah sampah pada tempatnya saja. Tetapi juga jual-lah sampah pada tempatnya," tukasnya.
Oleh karena itu, Wagub Umi Rohmi mengajak seluruh pihak untuk berjuang bersama.
"PKK, IDI dan NGO serta seluruh instansi lainnya, mari kita bergerak bersama, sehingga kita bisa yakin bahwa dalam 5 tahun kedepan, sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) hanya tinggal 30 persen saja," ajaknya.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, yang menyatakan bahwa kerjasama semua pihak untuk mewujudkan NTB Gemilang sangatlah diperlukan.
PKK kedepan siap bekerja sama dengan IDI dalam mengimplementasikan berbagai program mewujudkan NTB sehat cerdas, termasuk lingkungan yang asri-lestari melalui program Zero Waste, pungkasnya.
Kampanye Hidup Sehat Tanpa Asap Rokok
Peringatan hari ulang tahun ke 111 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi NTB, diisi dengan berbagai aksi nyata untuk mengkampanyekan hidup bersih dan sehat tanpa asap rokok.
Pelepasan Merpati dalam puncak peringatan Hari Bhakti Dokter Indonesia di NTB. |
Diawali dengan fun walk memungut sampah oleh para dokter, para medis dan mahasiswa kedokteran, kemudian senam jantung sehat, check up kesehatan.
Selain itu ada juga talk show "Pengaruh Rokok Terhadap Jantung dan Paru", menampilkan Dr.Yusra (dokter spesialis jantung) dan Dr. Eva (dokter specialis paru-paru) sebagai narasumber.
Dokter Yusra mengatakan saat ini banyak ditemukan kasus-kasus pasien yang terserang jantung coroner.
Menurutnya, jantung coroner terjadi karena penyempitan pembuluh darah ke jantung.
Pemicunya, kata dokter Yusra, selain karena hipertensi, kolestrol, gula darah, triglersida dan faktor lingkungan lainnya.
Juga sebagian besar kasus penderita jantung, katanya disebabkan oleh asap rokok, baik bagi perokok aktif maupun bukan perokok (perokok pasif), ujarnya. Karena asap rokok juga akan terhirup oleh masyarakat disekitarnya, meski bukan perokok.
"Bahkan perokok pasif ini resikonya 13 kali, terkena penyakit jantung dibandingkan dengan tanpa asap rokok sama sekali," katanya.
Penjelasan senada diungkapkan Dr. Eva. Menurutnya, rokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan paru-paru, karena didalamnya mengandung zat-zat berbahaya, seperti nikotin carcinogen,dan aerosol serta zat-zat berbahaya lainnya.
Penjelasan tersebut mengundang sejumlah pertanyaan dari masyarakat yang hadir.
Salah satunya Haris dari Gunung Sari yang menanyakan efek dari rokok elektrik.
Ia mengaku pernah mencoba rokok elektrik, dan setelah di lakukan test terhadap asap yang menempel di kapas ternyata tampak lebih bersih dari rokok biasa.
Terhadap hal tersebut, dokter Yusra menjelaskan bahwa rokok elektrik juga sama resikonya. Karena rokok elektrik tetap mengandung nikotin, carcinogen,dan aerosol.
Bahkan zat-zat tersebut bisa menempel dijendela, kursi, baju dan lain-lain.
"Sehingga jika terhirup oleh keluarga atau anak-anak kita, dapat berpotensi menyebabkan penyakit kanker," katanya.
Wagub Umi Rohmi tidak luput juga bertanya tentang resiko bagi masyarakat yang hidup dengan perokok.
Terhadap pertanyaan tersebut, Dokter Eva menjelaskan bahwa saat merokok maka ada dua efek yang ditimbulkannya. Yakni asap utama yang lebih besar akan beresiko bagi pecandu rokok terserang jantung/paru-paru.
Dan asap sampingan yang akan berpengaruh pada lingkungannya atau orang-orang disekitarnya.
Secara resiko, kata dokter Eva adalah sama-sama besar kemungkinan terkena penyakit kanker, jantung dan lainnya.
Pengunjung lainnya Ikhsan dan Inaq Ruri yang suaminya kecanduan rokok menanyakan solusi mengatasi rokok.
Karena menurutnya saat ini anak-anak saja sudah mulai merokok. Sementara pabrik rokok tidak mungkin kita tutup, ungkapnya.
Terhadap hal ini, para dokter dari IDI memberikan Tips, bahwa untuk menciptakan lingkungan yang bebas rokok, maka kita semua, terutama para orang tua harus bisa menjadi contoh bagi anak-anak.
"Berhentilah merokok sekarang juga," sarannya.
Maka untuk bisa berhenti merokok, harus dimulai dari komitmen yang kuat untuk perduli pada diri sendiri dan lingkungan akan pentingnya menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat. MP/Diskominfotik NTB
No comments:
Post a Comment