PUNCAK HAN. Puluhan anak bermain di Ruang Gili Nanggu RSUD Provinsi NTB di puncak perayaan Hari Anak Nasional 2019. (Foto: Abdul Rahim) |
MATARAM - Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Selasa (23/7) juga dilaksanakan di RSUD Provinsi NTB.
Memperingati HAN kali ini, jajaran RSUD Provinsi NTB "menyulap" Ruang Gili Nanggu menjadi ruang Kerajaan Dongeng Anak, di mana anak-anak bisa bermain dan mendengar dongeng-dongeng inspiratif.
Lebih dari 50 anak terlihat bahagia bermain menggambar dan mewarnai bersama para tutor dari Yayasan Sobat NTB.
Mereka juga dengan seksama mendengarkan dongeng anak dari komunitas Kerajaan Dongeng Indonesia.
Direktur RSUD Provinsi NTB, Dr H Lalu Hamzi Fikri. |
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian upaya RSUD Provinsi NTB dalam memeriahkan puncak HAN tahun ini.
"Ini merupakan partisipasi RSUD Provinsi NTB dalam puncak perayaan HAN. Gedung Gili Nanggu yang merupakan bangsal khusus anak, kita hadirkan sebagai wahana yang ramah anak," kata Direktur RSUD Provinsi NTB, Dr H Lalu Hamzi Fikri, di sela kegiatan.
Menurutnya, momentum HAN tahun ini RSUD Provinsi NTB berkolaborasi dengan Yayasan Sobat NTB dan dan Kerajaan Dongeng Indonesia untuk turut menyemarakan perayaan HAN di NTB.
Hamzi Fikri mengatakan, ke depan saat ini RSUD Provinsi NTB sudah menjadi RS ramah anak. Sejumlah fasilitas ruang bermain anak sudah tersedia di bagian rawat anak.
Selain itu, ruang bermain untuk anak yang dirawat jalan juga sudah disiapkan.
"Kita terus berbenah menjadi RS ramah anak. Nanti juga akan disiapkan ruang bermain anak, untuk anak-anak yang sehat juga yang kebetulan berkunjung ke RS ini supaya mereka tidak masuk ke ruang perawatan kita, siapkan tempat bermainnya di bagian luar," katanya.
Kegiatan dongeng dan bermain di ruang Gli Nanggu dalam puncak HAN ini, menurut Hamzi Fikri akan dijadikan sebagai model kegiatan yang akan dilaksanakan secara rutin ke depan.
"Kita akan agendakan (kegiatan ini) secara rutin tidak hanya saat HAN saja. Jadi selain perawatan medis ada konseling dan terapi psikososial dengan bermain. Sehingga akan mempercepat proses penyembuhan anak. Itu output sesungguhnya," katanya.
Dr Yudhi Kurniawan SpA. |
Ketua Panitia HAN RSUD Provinsi NTB, Dr Yudhi Kurniawan SpA menjelaskan, tema HAN secara nasional tahun ini adalah Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak.
Menurutnya, aspek perlindungan juga meliputi dukungan psikologis anak-anak yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
"Dengan HAN ini diharapkan keluarga punya support sosial yang baik agar penyembuhan (anak) lebih baik," katanya.
Anak-anak yang mengikuti kegiatan HAN di RSUP Provinsi NTB merupakan anak-anak yang menderita sejumlah penyakit yang harus selalu atau seringkali dirawat di RS.
Selain itu, juga anak-anak yang dirawat jalan, dan anak-anak pengunjung pasien yang datang.
"Kegiatan ini bagian dari dukungan psikososial. Jumlah anak Indonesia yang sakit kan banyak termasuk yang menderita penyakit kronis yang butuh selalu perawatan medis," katanya.
Menurutnya, secara psikologis anak-anak baik yang saki maupun yang sehat tentu merasa tidak nyaman ketika berada di Rumah Sakit.
Selain itu, anak-anak juga tentu tidak nyaman kalau berada di Rumah Sakit," katanya.
"Anak tentu tidak nyaman kalau masuk RS walau hanya (sakit) diare. Apalagi yang penyakit kronis seperti talasemi dan hemofolia yang setiap bulan mereka masuk RS. Ini bisa membuat anak-anak tidak nyaman, marah, sedih dan sebagainya. Sehingga RSUD Provinsi NTB terus berupaya bagaimana terus mengembangkan konsep ramah anak ini," katanya.
Sebab, dengan suport psikososial seperti ini tingkat kesembuhan anak akan lebih maksimal. MP/Abdul Rahim
No comments:
Post a Comment