Terkini Lainnya

Monday, July 15, 2019

Presiden Gelar Rapat Terbatas dengan Lima Gubernur, Bahas Percepatan 10 Destinasi "Bali Baru"

PARIWISATA. Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla saat memimpin rapat terbatas membahas pariwisata. (Istimewa)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf  Kalla menggelar rapat terbatas percepatan pengembangan desinasi pariwisata prioritas nasional dengan mengundang lima kepala daerah.

Lima kepala daerah tersebut adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam ratas itu, Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan memberikan prioritas untuk lima destinasi  wisata dari 10 destinasi “Bali Baru”, yaitu Mandalika, Danau Toba, Taman Bunaken Manado, Labuan Bajo dan Candi Borobudur.

“Saya sudah kunjungi beberapa daerah dan lihat langsung kemajuan pengembangan sejumlah destinasi wisata. Pertama saya pergi ke Mandalika, lantas Toba, Manado, dan Labuan Bajo. Saya ndak ke Borobudur karena sudah pernah bolak-balik ke sana, sudah tahu masalahnya,” ungkap Presiden Joko Widodo, Senin (15/7) saat membuka rapat terbatas Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Kantor Presiden, Jakarta.

Berdasarkan pengamatannya saat meninjau lokasi-lokasi tersebut, Presiden menyebutkan persoalan yang masih kentara adalah pada pengaturan dan pengendalian tata ruang, konektivitas, fasilitas dasar, sumber daya manusia, atraksi, dan promosi yang terbatas.

“Berkaitan akses konektivitas menuju destinasi wisata. Saya lihat infrastruktur masih banyak yang perlu dibenahi, baik berupa terminal airport, runway yang masih kurang panjang, konektivitas jalan menuju ke tujuan wisata, dan berkaitan dengan dermaga pelabuhan,” kata  Presiden Jokowi.

Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah dalam rapat terbatas di Jakarta. (Istimewa) 

Sementara itu, khusus terkait destinasi wisata NTB yaitu Mandalika sebagai tuan rumah gelaran MotoGP 2021, Presiden berharap kepada Gubernur NTB Zulkieflimansyah semua infrastruktur pendukung harus selesai akhir tahun 2020.

“Presiden menginginkan akses konektivitas berupa Jalan Bypass dari Bandara Internasional Lombok ke kawasan Mandalika, perluasan landas pacu (Runway) Bandara, Pelabuhan Lembar dan infrastruktur lainnya sudah harus selesai tahun 2020,” ujar Gubernur Zul usai ratas.

Menurut Gubernur Zulkieflimansyah, ada sedikit persoalan yang menjadi hambatan percepatan pengembangan sirkuit MotoGP di Mandalika, terutama terkait pembebasan lahan.

“Memang masih ada sedikit yang mengganjal tentang pembebasan lahan di tempat sirkuit, tapi mudah-mudahan dengan diberlakukannya UU No 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar, tanah bisa dibayar tidak terlalu jauh di atas harga normal dan harga pasar,” lanjutnya.

Gubernur Zul juga mengatakan bahwa ada tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan untuk 4 destinasi wisata prioritas serta dukungan dari Kementerian Pariwisata untuk akses penerbangan udara untuk setiap destinasi.

“Bu Menkeu Sri Mulyani akan mengalokasikan tambahan Rp 6,5 triliun untuk Mandalika, Toba, Borobudur dan Labuan Bajo. Sementara Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mengusahakan penerbangan langsung (direct flight) dari Darwin Australia ke Lombok,” sambung Gubernur.

Gubernur menjelaskan selain Mandalika sebagai destinasi wisata yang diprioritaskan pengembangannya bersama Pemerintah Pusat, ada juga destinasi lain yang harus dikembangkan Pemerintah Provinsi NTB bersama Pemda-pemda di bawahnya juga sebagai pendukung destinasi wisata NTB, seperti misalnya Gili-gili yang tersebar di sejumlah wilayah di NTB.

“Mohon doa semua masyarakat agar daerah kita tetap dalam keberkahan dan dalam Lindungan Allah SWT. Mudah-mudahan dengan ikhtiar maksimal, semua akan indah pada waktunya,” pungkas Gubernur Zulkieflimansyah. (*)

No comments:

Post a Comment