TANPA SEKAT. Kunjungan Gubernur NTB Dr H Zulkifelimansyah memberi kebanggaan dan kegembiraan bagi masyarakat umat Hindu di Desa Korkalian, Sumbawa Barat. (Foto: Humas Pemprov NTB) |
SUMBAWA BARAT - Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah menegaskan, pembangunan daerah di NTB bukan disandarkan pada politik identitas, melainkan perasaan cinta dan kasih sayang antar sesama masyarakat.
"NTB ini harus diisi oleh orang-orang yang memiliki perasaan sama. Yaitu perasaan cinta dan kasih sayang tanpa melihat warna kulit, warna rambut, suku, agama dan adat istiadat," kata Gubernur Zulkieflimansyah, saat menyapa masyarakat umat Hindu, Jumat (8/3) di Desa Kokarlian, Kecamatan Poto Tano, Sumbawa Barat.
Gubernur Zul didampingi Bupati Sumbawa Barat Dr HW Musyafirin dan sejumlah Kepala OPD Provinsi NTB, disambut meriah dan penuh kehangatan oleh masyarakat setempat dengan tarian khas tradisi umat Hindu, Panyembrama.
Gubernur Zul mengatakan, untuk hidup tenang perlu mensyaratkan cinta pada sesama.
Menurutnya, masyarakat NTB boleh punya keyakinan yang berbeda, punya agama dan suku yang berbeda. Namun rasa cinta dan kasih sayang antar sesama itu menjadi modal sosial untuk menghilangkan politik identitas.
"Sehingga, NTB ini benar-benar nyaman untuk semua masyarakat. Serta menghilangkan perselisihan akibat hal-hal yang tidak penting," katanya.
Dalam kunjungannya itu, Gubernur Zul juga menawarkan beasiswa kuliah di Universitas Teknik Sumbawa (UTS) hingga selesai.
"Kalau ada 50 orang anak-anak Hindu yang ingin Kuliah di UTS, saya kasih beasiswa kuliah hingga selesai," katanya, disambut tepuk tangan senang masyarakat umat Hindu yang hadir.
Sementara itu, Pengurus adat Umat Hindu Kokarlian, I Wayan Murta menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Gubernur NTB di Desa tersebut.
Ia mengaku bangga dengan rasa mengayomi Gubernur kepada semua masyarakat NTB tanpa mengenal suku dan agama.
"Sangat terima kasih, karena hari ini adalah hari bersejarah bagi kami. Ini pertama kali orang nomor satu di NTB ini bisa hadir di Desa kami," katanya.
Wayan mengatakan, warga Kokarlian sangat puas dengan bantuan pemerintah, terutama membantu pembangunan kembali rumah yang rusak akibat gempa tahun lalu.
Ia juga melaporkan bahwa umat Hindu di Desa Kokarlian berjumlah sekitar 300 KK.
"Tapi kami hidup berdampingan dan damai dengan umat lain. Kami diperlakukan sama," katanya.
No comments:
Post a Comment