EARTH HOUR. Jajaran manajemen Bandara Internasional Lombok menanam bibit pohon, Sabtu (30/3) dalam rangkaian kampanye Earth Hour. (Foto: Humas LIA) |
LOMBOK TENGAH - Bandara Internasional Lombok melakukan switch off atau mematikan lampu selama satu jam, pukul 20.30 Wita - 21.30 Wita, Sabtu malam (30/3), sebagai wujud partisipasi dalam Earth Hour tahun ini.
Earth Hour atau jam bumi merupakan sebuah kegiatan global yang menyatakan kepedulian terhadap perubahan iklim dengan cara mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam (20:30 – 21:30 waktu setempat).
Kegiatan ini diselenggarakan setiap hari Sabtu di Minggu terakhir bulan Maret setiap tahunnya.
Tahun ini Angkasa Pura Airports telah bekerjasama dengan WWF Indonesia dalam hal kampanye dan edukasi terkait pelestarian lingkungan hidup.
"BIL sebagai salah satu bandar udara yang dikelola Angkasa Pura Airports pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour," kata GM BIL, Nugroho Jati, Sabtu (30/3).
Menurutnya, kegiatan mendukung kampanye Earth Hour ini tidak hanya dilakukan dengan cara mematikan lampu “Switch Off” selama 1 jam semata, tetapi BIL juga peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor baik roda 2 maupun 4 untuk mengurangi kadar karbon dioksida yang dihasilkan.
Nugroho Jati pun menyambut antusias dalam melakukan kegiatan ini.
“Saya percaya setiap hal kecil yang dilakukan akan menjadi besar, kami di Bandara Internasional Lombok ini melakukan beberapa kegiatan yang mendukung kepedulian lingkungan seperti bersepeda atau berjalan kaki ke perkantoran, fun cycling dan penanaman bibit pohon mahoni di area bandara dalam upaya pelestarian lingkungan,” katanya.
Rangkaian kegiatan untuk mendukung Global Earth Hour yang dilakukan jajaran BIL Sabtu malam (30/3), bertempat di Lingkaran Taman Lombok International Airport.
Puncak acara Earth Hour Tahun 2019 pun dilaksanakan dengan “Switch Off” di area pelataran bandara selama 1 jam.
“Pada acara puncak ini kami mencoba untuk mendukung dengan cara berkontribusi melalui pemadaman di area bandara dan menggunakan media lilin dan obor sebagai penerangan dalam 1 jam pada pukul 20.30 Wita – 21.30 Wita,” ujar Nugroho.
Beberapa kegiatan mengiringi di sela-sela pemadaman berlangsung seperti menyanyikan beberapa lagu dan persembahan tari teatrikal perubahan iklim, hubungan bumi, manusia dan kerusakan, yang mengandung makna sebagai manusia yang hidup di bumi tidak boleh melupakan keseimbangan kehidupan yakni keseimbangan untuk selalu menjaga kelestarian alam yang diperankan oleh salah satu dari sanggar tari yang ada di Mataram
Menurut Nugroho Jati, hal tersebut merupakan salah satu aksi yang bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat dimulai dari kelompok kecil yakni masyarakat atau pengguna jasa di area bandara agar lebih peduli terhadap lingkungan.
"Karena saya yakin masyarakat awam tidak semuanya mengetahui tentang kegiatan - kegiatan seperti ini. Pentingnya menjaga lingkungan bukan dari orang lain atau kelompok tetapi dimulai dari kesadaran diri sendiri. Ayo beraksi untuk bumi yang lestari, ini aksi kami Connect to Earth,” tukas Nugroho. (*)
No comments:
Post a Comment