Disubsidi Pemprov NTB, Kapal Cepat Rute Badas - Pulau Moyo Segera Beroperasi

RAKOR PERHUBUNGAN. Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah bersama Kadis Perhubungan NTB Lalu Bayu Windia saat rapat koordinasi di kantor Dinas Perhubungan NTB. (Istimewa)

MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera membuka pelayanan transportasi kapal cepat untuk rute Labuan Badas - Pulau Moyo - Pulau Medang dan sekitarnya.

Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah meminta jajaran Perhubungan untuk segera membuka angkutan kapal cepat, secara reguler tiga kali seminggu.

"Untuk tahap awal akan disubsidi oleh Pemerintah Provinsi NTB," kata Gubernur Zul, saat memimpin rapat koordinasi bersama jajaran Dinas perhubungan dihadiri KSOP (Syahbandar Kayangan dan Badas), ASTINDO, ASITA, HPI, BPPD, BKSDA, ORGANDA/DAMRI dan Operator kapal cepat, Kamis (28/3) di Ruang Rapat Kantor Dinas Perhubungan Provinsi NTB.

Pembukaan rute tersebut bertujuan membangun konektivitas bagi masyarakat, yang selama ini aksesibilitasnya masih sangat rendah.

Padahal gugusan pulau-pulau  tersebut sangatlah eksotik, alamnya indah maupun panorama bawah lautnya.

Bahkan Pulau Moyo telah dikenal sebagai destinasi berkelas dunia.

Kawasan itu juga menyimpan potensi ekonomi dan sosial yang cukup besar. Di antaranya beragam potensi dan hasil perikanan, hasil budidaya pertanian serta hasil bumi masyarakat, yang selama ini  belum termobilisasi dan tidak dijangkau oleh transportasi yang memadai.

Gubernur Zul berharap pembukaan rute ini dapat membantu masyarakat untuk melakukan mobilisasi ke berbagai daerah.

"Selain itu, rute reguler ini dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk mengeksplorasi keindahan alam di Pulau Sumbawa. Sehingga geliat pembangunan pariwisata di daerah yang didiami lima Kabupaten Kota itu akan sama dengan pariwisata di Pulau Lombok," katanya.

Namun, Gubernur Zul menekankan pembukaan rute tersebut lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni membuka isolasi wilayah yang sangat potensial secara ekonomi dan sosial yang membutuhkan kehadiran negara atau pemerintah.

Merespon usulan operator kapal cepat dan Astindo, agar diprioritaskan untuk transportasi paket wisata, pada prinsipnya Gubernur sangat mendukung. Namun Dr Zul menginginkan adanya rute yang betul-belul sehat secara bisnis.

Asosiasi Astindo juga punya kesempatan untuk berkontribusi dalam menghidupkan kawasan pariwisata di pulau Sumbawa.

Karenanya Gubernur berharap peluang tersebut dikaji secara cermat dan melibatkan seluruh stakeholder.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Bayu Windia mengungkapkan bahwa semula diusulkan kapal cepat akan berlayar dua kali dalam seminggu.

Rutenya dari Pelabuhan Lombok – Pelabuhan Badas-Pulau Medang, dan Pulau Moyo.

"Namun, karena terkendala dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Maka hari ini telah disepakati rute reguler dari pelabuhan Badas Sumbawa ke Pulau Moyo dan Medang," ungkapnya.

Bayu memastikan akses ke Moyo akan berkelanjutan, sebab pemerintah akan memberikan subsidi berupa harga bahan bakar.

"Sedangkan harga tiket akan kita kontrol," katanya.

Ia menambahkan  bahwa kapal yang dioperasikan memiliki spesifikasi Body Aluminium, Double Engine dan Kapasitas penumpang sebanyak 100 Orang dengan Speed 20 knot.

Saat ini mereka bersama operator kapal, otoritas pelabuhan dan pelaku pariwisata tengah mempersiapkannya.

Bila tidak ada hambatan, 13 April 2019 pelayaran perdana akan dimulai.

”Segala hal harus kita pertimbangkan, terutama keamanan dan kenyamanan,” tukas Bayu.