BALE BACAAN. Sejumlah pemuda dan anak-anak saat berkegiatan di Bale Bacaan Desa Jago, Lombok Tengah. (Foto: Istimewa) |
LOMBOK TENGAH - Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) membutuhkan tenaga dan pikiran yang cukup, itu pun harus dimulai sejak dini. Demikian halnya yang dilakukan oleh Muhamad Sulton Hadi, seorang penggagas Bale Bacaan menuju Desa Jago Layak Anak demi mensukseskan program Lombok Tengah sebagai Kabupaten Layak Anak.
Sulton sengaja mendirikan taman bacaan, tempat berkumpulnya para anak-anak sarana belajar yang berukuran 7 x 6 meter, terbuat dari Bambu dikonsep unik.
"Intinya adalah sebagai wadah anak tempat berkumpul, bermain dan belajar serta mengembangkan bakat juga kreatifitas anak anak desa jago. Tidak hanya itu, wadah forum anak desa jago dan menjadikan pustaka (Bale Baca) Desa Jago," kata Sulton Hadi, Minggu (10/3).
Ia mengatakan, Bale Bacaan itu wadah mendekatkan dan meningkatkan minat baca serta belajar anak-anak yang di Desa Jago terutama Dusun Bunsalak.
"Ini merupakan cara agar Desa Jago menjadi desa layak atau ramah anak. Karena Kabupaten mau menjadikan Loteng Layak anak," katanya.
Muhammad Sulton Hadi dengan latar belakang bangunan Bale Bacaan Desa Jago, Lombok Tengah. (Istimewa) |
Sulton menuturkan, tujuan utama didirikannya Bale Bacaan adalah untuk mendekatkan anak supaya mau belajar, kemudian meningkatkan daya tarik belajar anak supaya anak lebih seneng belajar dan mengurangi salah satu persoalan anak dalam hal ini cegah terjadinya pernikahan di usia anak serta jangan sampai putus sekolah.
Tidak hanya itu, memberikan ruang bagi anak sebagai wadah berkumpul sekaligus melatih bakat serta mental anak bersama anak-anak lainnya.
"Disamping sebagai tempat membaca dan belajar,ini juga sebagai sekretariat Forum Anak Desa Jago," katanya.
Pemuda desa yang tak kenal lelah ini menambahkan, Bale Bacaan diharapkan bisa menopang dan menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi destiansi wisata. Terlebih, Desa Jago akan ditetapkan sebagai Desa Wisata karena memiliki berbagai potensi yang bisa diangkat seperti wisata edukasi Hortikultura, Art Gallery, Painting Class dan Medical Tourism.
Desa Jago menjadi Desa Wisata itu merupakan dorongan dan suport dari berbagai pihak terutama salah satu pemuda Desa yakni Suparman.
Suparman yang merupakan Caleg DPRD Lombok Tengan Dapil 1 Praya-Praya Tengah dari PAN itu selalu memberikan pemikiran positif akan kemajuan Desa dengan mendatangkan instansi seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Tengah untuk observasi potensi yang bisa dijadikan destinasi pariwisata.
"Semoga bale bacaan ini mampu menopang keberadaan desa wisata kedepan. Saya harapkan kepada pihak-pihak terkait agar terus menjadikan Desa Jago yang terbaik. Tapi jujur, kami masih butuh sarana dan prasarana (Sarpas),"cetus Sulton.
Sulton sangat berterima kasih atas suport pihak-pihak terkait termasuk kepada Suparman yang punya pemikiran positif tentang kondisi Desa terutama bagaimana merubah pemikiran masyarakat menuju perubahan.
Apalagi Suparman berusaha mencari peluang ke instansi terkait agar kebutuhan seperti buku, rak dan meja bisa difasilitasi.
"Luar biasa, terimakasih atas support dan kepedulian saudara Suparman kepada anak-anak Desa, karena jika bukan kita yang memulai, siapa lagi dan kapan?," ujar Sulton.
Ia menegaskan, semua ini tidak lepas bahwa Sarpras ini Swadaya dan bantuan bahan dari salah satu NGO yakni Yayasan Tunas Alam Indonesia (Santai) NTB.
Sementara itu, tokoh muda Desa yang juga Caleg DPRD Loteng, Suparman mengapresiasi upaya Sulton yang berinisiatif membangun pemikiran masyarakat terutama anak-anak yang merupakan generasi penerus dalam hal giat membaca.
"Hal itu sangat luar biasa yang harus didukung dan perlu disuport. Suport yang dimasudkan bukan hanya berbentuk materi melainkan, melakukan pendekatan kepada instansi seperti Perpustakaan, Dinas Pendidikan harapan, bisa memberikan bantuan berupa buku," kata Suparman.
Menurutnya, akan ada banyak hal positif ketika anak-anak diajarkan membaca sejak usia dini, seperti mampu menstimulasi mental anak, dapat mengurangi stress, menambah wawasan dan pengetahuan anak itu sendiri, menambah kosakata, dapat meningkatkan kualitas memori anak, melatih ketrampilan untuk berfikir dan menganalisa, kemudian dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi serta melatih untuk dapat menulis anak dengan baik.
Bagi Parman - sapaan akrab Suparman-, anak-anak ini merupakan generasi emas yang terus dibina, dibimbing dan mereka sangat membutuhkan perhatian terutama bagaimana agar gemar membaca.
"Karena sering membaca maka, generasi ke depan akan semakin hebat. Boleh kita terbelakang, tapi jangan bagi mereka generasi penerus nanti. Orang hebat dan pintar karena banyak membaca dan belajar. Nah, apa yang dilakukan Sulton ini perlu mendapat dukungan semua pihak," tukas Parman.
No comments:
Post a Comment