JKSN NTB. Pelantikan Pengurus Jaringan Kyai - Santri Nasional (JKSN) wilayah Kabupaten/Kota di NTB, Minggu (3/3) di Mataram. (Foto: Istimewa) |
MATARAM - Jaringan Kyai - Santri Nasional Nusa Tenggara Barat (JKSN NTB) mempersilahkan penceramah berbahasa sejuk untuk memberikan ceramahnya di wilayah NTB. Sebaliknya, JKSN NTB menyatakan menolak kedatangan penceramah jika hanya menyampaikan ceramah di NTB dalam bahasa kasar.
"Datangkanlah orang-orang (penceramah.red) yang bisa berkata sejuk. Jangan sampai mendatangkan orang-orang dengan bahasa-bahasa yang kasar di NTB," ujar Ketua JKSN NTB, DR. TGH Azmi Hamzar., MH, (3/3) di Mataram.
Menurut DR. TGH Azmi Hamzar selama ini masyarakat NTB sudah dalam suasana yang aman, damai dan sejuk. Suasana tersebut diharapkan tetap tercipta hingga pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 berakhir.
Jika ada penceramah dari luar NTB, TGH. Azmi Hamzar berharap agar penceramah ini menggunakan metode dakwah Islami, yaitu bil hikmah, wal mauizatil hasanah, dan wal mujadalah allati hiya hasan.
"Kami berharap datangkanlah orang-orang yang datang ke NTB ini orang yang menyejukkan, artinya mengajak orang dengan cara yang baik (bahasanya.red)," kata TGH. Amir Hamzar, di sela-sela pelantikan Pengurus JKSN lima Kabupaten/Kota di NTB.
Kepengurusan yang dilantik langsung oleh Ketua JKSN NTB tersebut yaitu JKSN Kota Mataram, Lombok Barat, KLU, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Pelantikan dan pengukuhan Pengurus JKSN Kabupaten Kota tersebut dirangkaikan pula dengan deklarasi pemilu damai dan tolak politisasi SARA.
Selain deklarasi pemilu damai, JKSN NTB juga menyatakan dengan tegas untuk mendukung pasangan nomor urut 1, Jokowi-Ma'ruf Amin. (*)
No comments:
Post a Comment