Kasi Industri Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ida Mahmudah saat memaparkan pariwisata Jabar. |
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sebagai destinasi wisata halal.
Meski baru dideklair bersama pengembangan program One Regency One Destination awal tahun 2019 ini, namun kesiapan Jawa Barat nampak lebih mantap dibanding NTB yang sudah lebih dulu mendeklarasikan sebagai destinasi wisata halal.
"Kami ada program one regency one destinations, jadi tiap Kota dan Kabupaten minimal punya satu destinasi baru. Nah untuk Bandung, kami akan bangun sebagai destinasi wisata halal," kata Kepala Seksi Industri Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ida Mahmudah, Senin (4/2) saat berdiskusi bersama rombongan Bank Indonesia NTB dan sejumlah wartawan ekonomi NTB, di Kantor Gubernur Jawa Barat.
Ida menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jabar dibawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil akan menempatkan Jawa Barat sebagai Provinsi Pariwisata.
Gebrakan pertama yang dilakukan adalah dengan menciptakan destinasi-destinasi baru di tiap daerah.
Kota Bandung dan Kabupaten Bandung dipilih sebagai destinasi wisata halal untuk membranding Kota Paris Van Java ini lebih mantap lagi.
Bukan hanya pada tataran gagasan, Pemprov Jabar juga sudah membuat regulasi untuk konsep wisata halal ini.
"Kita sudah ada aturan, misalnya Mall dan Hotel tidak boleh membangun Mushola di basement, tapi harus di lokasi yang lebih baik dan nyaman," katanya.
Menurut Ida, wisata halal di Bandung lebih kepada moslem friendly di mana Kota menyediakan fasilitas yang menpermudah dan memberi kenyamanan wisatawan untuk beribadah.
"Jadi lebih kepada agar wisatawan nyaman, nyaman berwisata dan nyaman beribadah," katanya.
Ia mengatakan, trend wisata halal saat ini juga berkembang di sejumlah negara, bahkan di Inggris.
Hal ini menunjukan ada daya tarik tersendiri dengan label halal tourism ini.
"Ratu Elisabeth juga memilih hotel atau restauran berlabel halal. Karena menurutnya Halal itu identik dengan sehat," kata Ida.
Bandung saat ini menjadi destinasi favorit di Indonesia. Bukan hanya wisatawan nusantara, Kota ini juga menjadi pilihan bagi wisatawan mancanegara terutama Asia, seperti Malaysia, Singapura dan China.
Dalam diskusi tersebut, Ida mengakui NTB juga sangat berpotensi untuk pariwisata.
Hanya saja, upaya mendorongnya diperlukan inovasi inovasi yang melibatkan semua stakeholders secara bersinergi.
"Saya pernah ke Lombok sebelum gempa. Dan setelah gempa belum lagi terpikir untuk ke sana," katanya.
No comments:
Post a Comment