GM Lombok Astoria Hotel, M Ichsan. (Foto: Ari Hariyati) |
MATARAM - Event Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2019, dan Festival Pesona Bau Nyale seperti tak berdaya menarik kunjungan wisatawan, dihadang harga tiket pesawat yang masih mahal.
Rerata okupansi hotel di Lombok pun masih sangat terpuruk di musim low season ini.
GM Astoria Lombok Hotel, M Ichsan mengatakan, tingginya harga tiket angkutan udara dan pemberlakuan bagasi berbayar oleh beberapa maskapai penerbangan, masih sangat berdampak pada industri jasa perhotelan.
Meskipun sudah ada penurunan harga tiket oleh maskapai Garuda namun hal itu belum terlalu Berpengaruh bagi okupansi, termasuk di Lombok Astoria Hotel, Mataram.
"Sebetulnya penurunan dari pihak Garuda belum signifikan dengan kita karena dari tingkat okupansinya belum begitu maksimal. Saat ini kita di Astoria masih di kisaran 30 persen, apalagi beberapa maskapai lain kan belum bisa menurunkan (harga tiket)," kata Ichsan, Selasa (26/2) di Mataram.
Ichsan mengatakan, dibanding tahun lalu, low season tahun ini benar-benar sulit. Di mana tahun lalu Astoria masih bisa mempertahankan okupansi hingga 60 persen.
Astoria Lombok Hotel sudah mensiasati agar okupansi meningkat, dengan melakukan berbagai promosi.
Selaras dengan LSGS 2019, Astoria bahkan menawarkan diskon harga kamar hingga 58 persen.
Tapi semua itu belum juga mampu meningkatkan okupansi.
"Secara maksimal kami memberikan internal promo dengan diskon untuk semua tipe kamar sebesar 58 persen. Tapi masalahnya kurang tamu yang datang dari luar (daerah) karena tiket pesawat yang mahal tadi," katanya.
Ichsan berharap agar semua pihak terutama pemerintah daerah bisa memperhatikan pihak- pihak yang bekerja di bidang jasa perhotelan agar bisa merubah kebijakan yang dilakukan pihak maskapai penerbangan.
"Kalau bisa dikurangilah harga tiket serta bagasi berbayarnya karena ini sangat berpengaruh bagi kami," katanya. MP05/Ari
No comments:
Post a Comment