MATARAM - PLN wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil melistriki seluruh Desa di wilayah Provinsi NTB, tepat di awal tahun 2019 ini.
Saat ini tercatat sebanyak 1.141 Desa di NTB tersebar di pulau Lombok dan Sumbawa.
Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu di Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, menjadi dua Desa penutup yang terakhir terlistriki di penghujung 2018.
"Dengan terlistrikinya dua desa tersebut, kini seluruh desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah teraliri listrik. Alhamdulillah, sebelum tahun berganti, 100 persen desa telah berhasil teraliri listrik,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka, Rabu (2/1) melalui rilis tertulis, di Mataram.
Rudi menjelaskan, anggaran investasi PLN untuk mengaliri listrik di Desa Sarae Ruma mencapai Rp1,4 Miliar.
Itu dialokasikan untuk membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 3,86 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 1,64 kms, dan 2 Gardu Distribusi berkapasitas 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan 160 kVA.
Sedangkan untuk Desa Pusu, nilai investasi mencapai Rp1,8 Miliar, yang dialokasikan untuk pembangunan JTM 4,73 kms, JTR sepanjang 1,69 kms dan 2 gardu distribusi berkapasitas 50 kVA dan 100 kVA.
"Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk melistriki dua desa ini sebesar Rp3,2 Miliar. Seluruh dana yang digunakan untuk pembangunan listrik desa ini berasal dari anggaran PLN," kata Rudi.
Komitmen PLN untuk NTB Terang Benderang
Rudi Purnomoloka menegaskan, keberhasilan PLN untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik dalam program listrik desa tersebut, merupakan bentuk komitmen nyata PLN untuk terus mewujudkan cita-cita Provinsi NTB menjadi Nusa Terang Benderang.
“Tantangan terbesar adalah akses ke lokasi, perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Tapi alhamdulillah sebelum 2019 sudah berhasil kami listriki,” kata Rudi.
JARINGAN PLN. Petugas PLN memasang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dalam proses mengalirkan listrik ke Desa Sarae Ruma, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, NTB. (MP/Foto: Dok. Humas PLN NTB) |
Ia berharap ketersediaan listrik dapat membantu percepatan peningkatan perekonomian masyarakat.
Di Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu misalnya, masyarakat yang umumnya bermatapencaharian nelayan dan petani bisa memanfaatkan listrik yang tersedia.
Di Desa Sarae Ruma saat ini tercatat memiliki total 171 kepala keluarga (KK) dan Desa Pusu sebanyak 170 KK.
Pada tahap awal, sebanyak 24 kepala keluarga di Desa Sarae ruma dan 37 kk di Desa Pusu telah berhasil dialiri listrik dan menjadi pelanggan PLN.
Hadirnya listrik diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat di dua desa tersebut, seperti munculnya usaha-usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian.
"Karena itu, kehadiran listrik PLN ini juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu," kata Rudi.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB Muhammad Husni menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas capaian 100 persen desa berlistrik di NTB.
"Atas nama Pemprov NTB saya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh PLN atas capaian 100% desa berlistrik di NTB," katanya.
Ia berharap capaian PLN ini dapat terus dipertahankan seiring dinamika pembangunan NTB di tahun mendatang.
Manajer Komunikasi PT PLN NTB, Taufiq Dwi Nurcahyo menjelaskan, setelah teralirinya seluruh desa di NTB, selanjutnya melalui program listrik desa, PLN akan terus melistriki dusun-dusun yang belum terlistriki.
Ia memaparkan, pada tahun 2019, PLN menargetkan dapat melistriki 44 Dusun terpencil di NTB.
Menurutnya, hingga bulan November 2018, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB telah mencapai 91,3 persen.
PLN menargetkan rasio elektrifikasi di NTB meningkat menjadi 97,5 persen pada tahun 2019 dan 100 persen pada tahun 2020.
"Ke depan mungkin akan ada pemekaran desa baru, kami komitmen untuk melistriki desa-desa baru dan dusun yang belum terlistriki," tukas Taufiq. MP04/*
No comments:
Post a Comment