RINGANKAN BEBAN. Kasat Polair Lobar, IPDA I Gusti Made Suarjaya bersama dua orang tua Nauval, Minaseh dan Raenah di Polres Lombok Barat. (Istimewa) |
LOMBOK BARAT - Wajah Minaseh dan Raenah nampak sedikit lega, saat bertemu Kasat Polair Lombok Barat, IPDA I Gusti Made Suarjaya, Kamis (1/8) di Polres Lombok Barat.
Sudah beberapa minggu ini orangtua kandung M Nauval (10), bocah penderita infeksi ginjal akut, kebingungan mencari biaya pengobatan untuk putra semata wayang mereka.
Pasangan warga Karang Bayang, Lingsar, tersebut harus bolak-balik ke RS Sanglah, Denpasar, Bali, untuk operasi Nauval.
Biaya yang dibutuhkan cukup banyak membuat pasangan ini harus menumpuk hutang.
Kasat Polair IPDA I Gusti Made Suarjaya menyerahkan santunan kepada orangtua M Nauval, cocah penderita infeksi ginjal, di Polres Lombok Barat. |
Di ruangan Kasat Polair Lombok Barat, pasangan Misenah dan Raenah bersama putra tercinta M Nauval, bisa tersenyum agak lega.
Kasat Polair, IPDA I Gusti Made Suarjaya menyerahkan bantuan dana untuk meringankan beban keluarga Nauval.
Satpolair juga menfasilitasi keberangkatan keluarga ini ke RS Sanglah, melalui jalur penyeberangan Lembar, Lombok Barat.
"Kami sangat berterimakasih pada pak Kasat Polair, juga kepada Polri yang sudah memperhatikan kami," kata Minaseh, ayah Nauval.
Ia menjelaskan, Nauval sudah menjalani 8 kali operasi di RS Sanglah, Denpasar Bali, karena penyakit infeksi ginjal akut yang diderita.
Hampir 10 bulan lamanya, keluarga ini terpaksa tinggal di RS Sanglah menunggu Nauval.
Tiga minggu yang lalu, mereka kembali ke Lombok. Tujuannya agar bisa mencari biaya hidup dan menerima bantuan dari Baznas.
"Tapi begitu kami sampai rumah malah datang orang untuk menagih hutang. Sepeda motor kami pun diangkut," cerita Minaseh.
Sementara yang menjadi masalah, Nauval harus balik ke RS Sanglah untuk menjalani operasi lanjutan pada Rabu (31/7) lalu.
"Namun tidak ada biaya jadi kemarin belum bisa berangkat," katanya.
Ia bersyukur ada perhatian Polri, khusus Polres Lobar melalui Satpolair yang bersedia membanu dan memfasilitasi.
Sementara itu, Kasat Polair Polres Lobar, IPDA I Gusti Made Suarjaya menharapkan, bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan membantu meringankan beban keluarga Nauval.
"Ini rasa kemanusiaan, kita sebagai manusia mahluk sosial yang tidak lepas dari rasa simpati dan empati pada sesama terutama untuk saudara kita yang memang membutuhkan bantuan," katanya.
Ditegaskan, Satuan Polair memiliki tugas di wilayah perairan yang cukup luas di Lombok Barat.
Namun, jajarannya juga diharapkan tetap menjadi problem solving atau membantu masalah-masalah termasuk masalah sosial di wilayah tugasnya.
"Saya selalu tekankan pada jajaran agar jangan membedakan strata sosial dalam melayani masyarakat. Terutama saat membantu masyarakat yang butuh uluran tangan," tukasnya.
Menurutnya, Kepolisian sebagai penegakan hukum juga sebagai pelindung, pengayom, dan melayani masyrakat. Itulah semangat yang harus melandasi dan dipegangteguh dalam tugas kepolisian. MP/Abdul Rahim
No comments:
Post a Comment