HADI NW KE 66. Nusantara Berhizib menyemarakkan HADI NW ke 66 di lapangan Sangkareang, Kota Mataram. (Istimewa) |
MATARAM - ‘Nusantara Berhizib’. Lantunan doa-doa karangan dan susunan pendiri Nahdlatul Wathan, almagfurlah Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin AM, tersebut menggaung dan bergemuruh di seluruh Nusantara, Sabtu (2/3) saat acara puncak kegiatan Hari Jadi (HADI) organisasi Nahdlatul Wathan (NW) dirayakan oleh warga NW yang dipusatkan di Lapangan Sangkareang Kota Mataram NTB.
Pembacaan Hizib NW dikomandoi TGH Ihsan Safar, dan diikuti di 24 propinsi di seluruh Indonesia melalui live streaming.
Hadir pada acara itu, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, Wakapolda NTB, Brigjen Pol H Tajudin, jajajran pemerintah Propinsi dan Kota/Kabupaten, Pengurus NW dari tingkat pusat hingga ranting dan ribuan jamaah NW.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengobarkan semangat ribuan santri Nahdlatul Wathan, untuk menggetarkan dunia itu pada kegiatan Hari Jadi ke-67 Nahdlatul Wathan.
Di hadapan Ketua PB NW, Hj. Sitti Raihanun, Tuan Guru Bajang KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Astsani dan ribuan santri itu, Gubernur menyampaikan semangat NW menggetarkan dunia sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi NTB saat ini.
Yaitu menggetarkan dunia dengan mengirim para pemuda hebat NTB ke luar negeri, untuk menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di belahan dunia itu.
"Menggetarkan dunia rasanya sejalan dengan visi baru Pemerintah Provinsi NTB. Saya ingin menghidangkan jiwa jiwa muda Nusa Tenggara Barat kepada sinyal sinyal perubahan di luar negeri," tegas Gubernur pada kegiatan yang mengambil tema Nusantara Berhizib itu.
Gubernur alumni Inggris itu menegaskan ketika anak - anak muda NTB berada di luar negeri, ketika berada dalam kesendirian, kesusahan, maka rasa persatuannya sangat tinggi. Dan ketika mereka kembali ke Indonesia mereka akan membangun negeri ini.
Gubernur juga meminta semua jamaah NW dan warga NTB pada umumnya untuk melihat dan memaknai pesta demokrasi ini sebagai hal yang biasa-biasa saja.
Jangan sampai berbeda pilihan senyuman indah kita hilang di antara teman dan tetangga.
“Siapa pun pemimpin kita ke depan tidak mungkin NTB dilupakan, untuk itu mari kita perkuat persatuan berbangsa kita,”pungkasnya.
Wakapolda NTB Brigjen Pol H Tajudin, MH, mengungkapkan bahwa wilayah NTB untuk sekarang ini sangat kondusif, sangat baik. Kita bisa melaksanakan berbagai aktivitas karena ada kondisi aman dan nyaman.
“Tidak mungkin kita bisa melaksanakan berkumpul seperti ini, kalau kamtibmas yang tidak mendukung. Ini berkat kerjasama Bapak Ibu sekalian, sehingga kamtibmas kita yang kita harapkan selama ini sudah terwujud sampai sekarang ini,” ungkapnya.
Kedepan kondisi ini terus kita pertahankan seterusnya, karena keamanan masyarakt bukan hanya tanggungjawab polisi dan TNI, tapi seluruh lapisan masyarakat.
“Aparat kita sangat terbatas. Keamanan menjadi tanggung jawab bersama, sehingga pembangunan di NTB ini terus bisa berjalan dengan baik. Sebentar lagi ada Pemilu, kondisi kondusif ini harus terus kita pertahankan hingga pemilu berlangsung,”pungkasnya.
Dalam pidatonya, Ketua Umum PBNW almujahidah Hj St Raihanun Zainuddin AM, melalui Sekjend. PBNW TGH Dr Abdul Muhyi Abidin MA, mengungkapkan bahwa Hari Jadi (HADI NW) ini digagas pertama kali oleh ananda Ketua Umum PW NW NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainuddin Atsani pada 2017 lalu. NW secara khusus merupakan milik warga NTB dan pada umumnya milik Indonesia dan ummat Islam sedunia.
“Untuk itulah, mari kita jaga NW ini agar tetap jaya untuk menegakan Islam Ahlussunah wal jamaah demi kejayaan Islam dan keutuhan Bangsa dan Negara kita tercinta,”imbuhnya.
Kepada Warga NW mari kita amalkan ajaran-ajaran pendiri NW dan mengalkan prinsip-prinsip perjungan NW yaitu Yaqin, Ikhlas Istiqomah dan ketaatan kepada pemimpin.
“Konsep ajaran Sami’na wa Ato’na yang dicetuskan pendiri NW kepada warga NW adalah untuk menjaga ukhuwah dalam berorganisasi, sehingga mencapai tujuan bersama menegak panji-panji Islam melalui organisasi Nahdlatul Wathan,”katanya.
Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani, dalam irsyadatnya, mengingatkan kepada warga NW bahwa pendiri NW Maulanasyaikh adalah seorang pemimpin para wali karena beliau sudah mengarang sebuah tariqat.
Itu pertanda bahwa guru besar NWDI adalah ulama yang mendunia, bahkan negara sudah mengaku bagaimana perjuangan beliau sehingga Presiden RI pada 2017 lalu pendiri NW dinobatkan menjadi Pahlwan Nasional, satu-satunya di propinsi NTB ini.
“Maka saya selaku, cucu beliau berkewajiban untuk menjaga keutuhan NW ini, karena sangat mulia tujuannya apapun taruhannya. Saya adalah marbot NW, yang punya NW adalah Maulanasyaikh dan Ummuna,”ungkapnya.
TGB, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa sebagai kader dan penerus beliau, mari bersatu memajukan apa yang beliau tinggalkan kepada kita semua warga NW dan NTB pada umumnya.
“NW adalah warisan terbaik bagi masyarakat NTB dalam memajukan daerah tercinta kita. Oleh sebab itu, tidak ada alasan kita untuk tidak menjaga dan memelihara NW ini,”tutupnya.
Ketua Panitia Dr. Fahrurrazi, MA., menjelaskan bahwa peringatan HADI NW ke 66 ini diawali dengan pembacaan Hizib NW secara serentak di 24 Propinsi di Indonesia. Selain itu HADI NW ini diperingati bukan gaya-gayaan, bukan unjuk massa, tetapi sesungguhnya HADI NW semata-mata untuk menjaga marwah harkat dan martabat NW dalam membina dan menjaga keutuhan NKRI.
“Dalam HADI NW ke 66 ini memiliki tujuannya yang mulia, dengan lima semangat yaitu semangat beragama, semangat menuntut ilmu, semangat berorganisasi, semangat bermasyarakat, dan semangat berbangsa,”tukasnya.
No comments:
Post a Comment