PENANGGULANGAN TERORISME. Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani saat memberikan materi di Hotel Golden Palace Lombok, Mataram. (Foto: Penrem 162/WB) |
MATARAM - Kepedulian, kepekaan, dan sinergitas antar seluruh komponen bangsa, menjadi kekuatan dan kunci utama dalam menanggulangi segala ancaman, termasuk untuk mengantisipasi dan mencegah kejahatan dan aksi terorisme.
"Trisula desa atau tiga pilar desa yakni Babinsa, Babinkamtibmas dan Lurah atau Kades harus mampu peka, peduli dan tanggap dalam mengindentifikasi gejala sosial yang terjadi di masyarakat, dengan melakukan pembinaan sesuai dengan tugas pokok masing-masing, namun tetap terkoordinasi guna memudahkan dalam penanganan," kata Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, saat memberikan materi dalam kegiatan peningkatan kemampuan pemahaman pada Bhabinkamtibmas, Babinsa, Lurah dan Kades tentang penanggulangan terorisme di wilayah Provinsi NTB, Kamis (11/7) di Hotel Golden Palace Lombok, Mataram.
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut diikuti para perwakilan Babinsa dan aparat Intelijen Kodim jajaran Korem 162/WB, Babinkamtibmas Polres jajaran Polda NTB, para Kepala Desa dan Lurah.
Danrem Rizal memberikan materi tentang Pertahanan Negara dan tugas pokok TNI, khususnya terkait dengan pembinaan teritorial di desa, sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
“Berdasarkan Pasal 7 ayat (2) UU TNI, TNI memiliki tugas operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP). Khusus untuk OMSP, TNI memiliki 14 macam tugas perbantuan diantaranya membantu pemberdayaan wilayah pertahanan, membantu Pemda, membantu Polri dan membantu penanganan terorisme," terang Danrem.
Dipaparkan, fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara, yakni sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
"TNI juga sebagai penindak terhadap setiap bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan," tegasnya.
Selain itu, Danrem Rizal juga menyampaikan, dalam melakukan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat agar melakukan komunikasi, interaksi dengan baik seperti murah senyum, tegur sapa, rasa hormat.
"Kenali adat istiadat dan budaya masyarakat setempat, tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perubahan situasi kondisi di lingkungan," katanya.
Menurutnya, sejumlah contoh yang disampaikan jika diterapkan dengan baik, maka setiap informasi dan permasalahan yang berkembang di masyarakat akan lebih mudah diperoleh.
Sebelumnya, para peserta juga diberikan pembekalan oleh Dir Binmas Polda NTB Kombes Pol Benny Ba'sir dan dilanjutkan dengan pemateri Kasatgas wilayah Bali, NTB dan NTT dari Densus 88 AT Mabes Polri Kombes Pol Rommy Zakariah SIK. (Penrem 162/WB)
No comments:
Post a Comment