Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H Lalu Putria. |
LOMBOK TENGAH - Pemda Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya mendorong pertumbuhan Desa Wisata berbasis potensi dan kearifan lokal.
Selain sebagai destinasi wisata alternatif, keberadaan Desa Wisata diharapkan mampu mendorong pemerataan manfaat ekonomi sektor Pariwisata di daerah itu.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H Lalu Putria mengatakan, saat ini setidaknya tercatat sebanyak 62 Desa Wisata sudah terbentuk di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
"Dari 100 yang ditargetkan, saat ini kita sudah punya 62 Desa Wisata. Semua berbasis potensi dan kearifan lokal masing-masing, sehingga ada diferensiasi tiap Desa Wisata," katanya, Rabu (24/4) di Kuta Mandalika, Lombok Tengah.
Menurut Putria, selain keindahan pantai dan alam, LombokTengah juga sangat kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal, budaya, dan juga seni atraksi.
Desa Adat Sade misalnya, mampu berkembang dan menjadi ikon wisata di Lombok Tengah, karena masih lestari memegang nilai-nilai kearifan lokal.
Sejumlah Desa Wisata lainnya juga didorong mengangkat dan menggali potensi masing-masing.
Ia mencontohkan, Desa Wisata yang baru saja dilaunching adalah Desa Wisata Bilelando yang menawarkan potensi wisata bahari.
Lalu Putria memaparkan, pendekatan pengembangan Desa Wisata berbasis kearifan lokal membuat proses pembentukan Desa Wisata tidak rumit dan bisa melibatkan partisipasi masyarakat.
Mereka bisa mengembangkan potensi alam sebagai objek wisata, atau pun mengedepankan sektor kerajinan seperi tenun atau tembikar, dan juga bisa dari sisi kuliner dan makanan.
"Konsep kita adalah menggali potensi lokal, apa yang masyarakat mau sesuai potensi mereka. Sehingga masyarakat merasa dilibatkan secara aktif dan Desa Wisata bisa berkelanjutan," katanya.
Persiapan Menyambut MotoGP 2021
Lalu Putria menambahkan, pengembangan Desa Wisata di Lombok Tengah juga bertujuan untuk menyambut MotoGP 2021 yang akan digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kuta Mandalika, Lombok Tengah.
Saat event ini digelar diperkirakan adal lebih dari 150 ribu wisatawan yang akan datang untuk menyaksikan langsung.
"Tentu jumlah sebanyak itu tidak mungkin diakomodir perhotelan di Lombok Tengah saja, pasti ada di Mataram, Lombok Barat, Gili dan juga Bali. Nah, Desa Wisata juga kita harapkan bisa memberikan alternatif penginapan berupa homestay, sehingga manfaat ekonomis bisa terasa bagi masyarakat," katanya.
No comments:
Post a Comment