Ketua Bawaslu NTB, M Khuwailid. (Istimewa) |
MATARAM - Bawaslu Provinsi NTB mencatat sedikitnya 6.026 TPS terkategori rawan, dari total 15.988 TPS yang ada di pulau Lombok dan Sumbawa dalam Pemilu 2019. Untuk mengawasi TPS-TPS rawan tersebut, Bawaslu NTB merekrut ratusan relawan pengawas Pemilu yang akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan.
"Update terakhir kita untuk TPS (terkategori rawan) tercatat sebanyak 6.026 di wilayah NTB, Lombok dan Sumbawa," kata Ketua Bawaslu NTB, M Khuwailid, di sela Bimtek Relawan Pengawas Pemilu 2019, Senin (15/4) di Hotel Lombok Raya, Mataram.
Khuwailid memaparkan, ada sembilan indikator yang menentukan TPS terkategori rawan.
Yang pertama di TPS tersebut terdapat lebih dari 12 persen pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap tambahan (DPT-B).
"Di NTB jumlahnya sekitar 1.956," katanya.
Kemudian indikator kedua, di TPS tersebut ada pemilih yang masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK). Jumlahnya sekitar 1.360 TPS.
Ketiga, TPS yang berada dekat Rumah Sakit, sebanyak 85 TPS. Keempat, TPS dekat perguruan tinggi sebanyak 41 TPS. Kelima, TPS yang berada dekat lembaga pendidikan/pesantren dan asrama sebanyak 993 TPS. Keenam, TPS yang pernah tercatat dalam masa kampanye terjadi upaya pemberian sesuatu oleh Caleg atau pihak peserta pemilu kepada masyarakat sebanyak 486 TPS.
"Kemudian indikator ke tujuh, TPS yang dalam masa kampanye disinyalir terjadi hasutan, ujaran kebencian dan kampanye berbau SARA. Itu ada 191 TPS," katanya.
Indikator ke delapan, TPS yang dalam masa kampanye terindikasi petugas KPPS terlibat kampanye, sebanyak 286 TPS. Dan ke sembilan, TPS yang letaknya berdekatan dengan posko pemenangan peserta pemilu, sebanyak 628 TPS.
Khuwailid mengatakan, 6.026 TPS rawan itu tersebar di 10 daerah Kabupaten dan Kota di NTB. Namun tiga besar berada di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 1.557 TPS rawan, Kabupaten Sumbawa sebanyak 1.035 TPS rawan, dan Kabupaten Bima sebanyak 491 TPS rawan.
Menurutnya, untuk mengawasi TPS rawan ini, pihak Bawaslu NTB merekrut sebanyak 492 relawan pengawas Pemilu 2019. Mereka terdiri dari unsur Mahasiswa, anggota sejumlah BEM Universitas, dan masyarakat umum.
"Pengawasan mereka lakukan berbasis desa, sehingga satu relawan bisa memantau dan mengawasi beberapa TPS. Terutama TPS rawan," katanya.
No comments:
Post a Comment