Terkini Lainnya

Saturday, October 12, 2019

Kodim 1608/Bima dan Pemkot Bima Gelar Festival Budaya Dana Mbojo

PAWAI RIMPU. Peserta pawai budaya mengenakan Rimpu, busana hijab khas Mbojo di Kota Bima. 

BIMA - Kodim 1608/Bima berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kota Bima menggelar festival budaya, Sabtu (12/10) di Kota Bima, NTB.

Kegiatan serangkaian dengan HUT TNI ke 74 tersebut mengangkat budaya dan kearifan lokal masyarakat Mbojo yang meliputi pawai Rimpu, parade kuda hias dan pentas seni budaya yang diikuti sekitar 20.165 orang peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Pawai dimulai dengan titik start di lapangan Serasuba Kota Bima, kemudian berkeliling Kota Bima melewati jalan Sultan Salahuddin dan finish di pantai Lawata Kota Bima.

Festival pawai rimpu dan parade kuda hias dilepas Walikota Bima H Muhammad Lutfi, SE., didampingi Komandan Kodim 1608/Bima Letnan Kolonel Inf Bambang Kurnia Eka Putra di lapangan Serasuba Kota Bima.

Walikota Bima H Muhammad Lutfi menyampaikan festival ini bentuk partisipasi dan penghargaan Pemkot Bima bersama seluruh masyarakat kota Bima dalam memeriahkan HUT TNI ke 74.

"Acara ini juga sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan seni budaya masyarakat Mbojo kepada masyarakat luas baik didalam maupun diluar negeri dengan harapan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara berkenan datang berkunjung ke tanah Mbojo," terangnya.

Sedangkan Dandim 1608/Bima memberikan apresiasi kepada Pemkot Bima dan masyarakat Bima yang telah memberikan dukungan, partisipasi dan sumbangsih dalam mensukseskan, merayakan dan meramaikan HUT TNI ke 74.

Menurutnya, festival ini sengaja mengangkat kearifan lokal khususnya rimpu, kuda hias dan pentas seni budaya masyarakat Mbojo untuk menggugah dan melestarikan kembali budaya dana mbojo sehingga generasi muda mengetahui kekayaan budaya yang ada daerah.

"Arus globalisasi dan perkembangan tehnologi salah satu sisi membawa dampak negatif bagi bangsa sehingga harus diperkuat kembali budaya dan kearifan lokal sebagai filter budaya luar yang masuk dan merusak tatanan kehidupan yang sudah ditanamkan oleh para pendiri bangsa maupun para leluhur kita," paparnya.

Acara festival yang diikuti puluhan ribu orang tersebut juga mendapat apresiasi dari museum rekor-dunia Indonesia (MURI) dengan memberikan penghargaan MURI kepada Pemkot Bima.

Perwakilan MURI Triyono menyampaikan MURI memberikan penghargaan kepada Pemkot Bima yang telah mampu melaksanakan kegiatan yang memenuhi target sebagai penerima rekor MURI.

Triyono berharap kegiatan yang mengangkat budaya dan kearifan lokal seperti ini harus dilestarikan sehingga MURI memberikan penghargaan kepada kegiatan ini sebagai rekor dunia.

Usai memberikan sambutan di pantai Lawata, acara dilanjutkan dengan pentas seni budaya Gantao (pencak silat Bima) dan Taji Tuta (adu kepala). (*)

No comments:

Post a Comment