Terkini Lainnya

Wednesday, October 23, 2019

FEBI UIN Mataram Gelar International Conference on Finance Business and Banking

KONFERENSI INTERNASIONAL. Wakil Rektor UIN Mataram Prof H Masnun bersama Kepala BI NTB Achris Sarwani didampingi Dekan FEBI UIN Mataram Dr Amir Aziz dan pejabat lainnya saat membuka kegiatan, di Mataram.

MATARAM - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram bekerjasama dengan Bank Indonesia perwakilan NTB, menyelenggarakan Internasional Conference on Internasional on Finance Business and Banking yang pertama, di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Konferensi digelar untul mendorong pengembangan ekonomi syariah dan wisata halal di NTB ini mengangkat tema Business and Banking Opportunities-Challenge in Digital Economy Era.

Kegiatan juga terselengara atas kerjasama Universiti MARA Malaysia, Universiti of Glasglow, Bank NTB Syariah dan Bank BNI Syariah.

"Kegiatan ini adalah pertemuan akademisi, peneliti, praktisi, dan pemerhati ekonomi, bisnis, dan keuangan. Kehadiran tokoh intelektual dalam bidang ekonomi di atas diharapkan dapat mengurai masalah, peluang, dan tantangan ekonomi local-regional Nusa Tenggara Barat dengan mengadopsi teori-konsep internasional," kata Dekan FEBI UIN Mataram, Dr. Amir Aziz.

Menurutnya, hal ini dilakukan karena dibutuhkan keterlibatan semua pihak dalam mendesain struktur dan sistem ekonomi secara komprehensif.

Konferensi menghasilkan rekomendasi terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di NTB, pengembangan industri halal di NTB serta pengembangan kurikulum ekonomi syariah.

"Diharapkan dengan adanya rekomendasi tersebut dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merancang dan menjalankan program-program terkait pengembangan ekonomi syariah dan industri halal di NTB," katanya.

Amir Azis mengatakan, salah satu visi besar FEBI UIN Mataram adalah Internationalized Program, yaitu upaya penguatan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berbasis pada isu dan perkembangan internasional-global dalam bidang ekonomi, keuangan, dan bisnis.

Untuk mencapai visi besar di atas, langkah yang diambil adalah dengan melakukan pemetaan atas perkembangan kajian akademik yang ada dalam dunia bisnis, keuangan, perbankan, dan ekonomi.

Pemetaan ini dianggap penting sebagai pijakan untuk mengambil kebijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang tidak hanya menampung masalah local-regional, namun juga menjawab tantangan dunia internasional-global.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab hal tersebut," katanya.

Konferensi menghadirkan sejumlah narasumber dari UiTM Melaka Malaysia, , University of Glasglow Scotlandia, DEKS BI (Prof Rifki Ismal MA, PhD), World Halal Industry and Trade Aliance (Henry F Jusuf, MA), dan Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (Edy Setiadi).

Peserta konferensi berjumlah sekitar 350 orang antara lain para Dekan, Wakil dekan dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dari 30 PTKIN di Indonesia, para pimpinan perbankan, BPR, BMT, industri keuangan non bank syariah, perwakilan seluruh universitas yang ada di NTB, pengusaha, asosiasi dan himpunan pengusaha, hotel syariah yang ada di NTB dan instansi pemerintah baik Kota maupun Provinsi.

Dalam sambutan mewakili Rektor, Wakil Rektor 1 UIN Mataram, Prof. H. Masnun menyambut positif kegiatan tersebut dan berharap manfaat pertemuan ini mampu menjawab tantangan dan problem keuangan dan perbankan di NTB.

Menurutnya, pembangunan dalam dunia yang terus berubah membutuhkan kecerdasan dan kepiawaian dalam mengelola setiap potensi yang dimiliki masyarakat.

Terlebih lagi ketika pembangunan dihadapkan pada perubahan tehnologi yang hampir setiap saat berubah.

Mau tidak mau, aktivitas bisnis, bank dan lembaga keuangan, serta unit lainnya dalam detail perubahan yang ada dituntut untuk beradaptasi dengan pergeseran yang ada dalam masyarakat.

Dalam hal ini pemerintah, lembaga keuangan, unit bisnis di masyarakat, dan termasuk lembaga pendidikan dituntut secara cerdas dan bijak untuk merespon perubahan yang ada dalam masyarakat.

"Lembaga pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyiapan sumber daya manusia dalam aktivitas pembangunan pun tidak luput dari bertanggung jawab untuk menghasilkan sumber daya secara berkelanjutan," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani menyambut baik dilaksanakannya kegiatan internasional conference tersebut sebagai bentuk kontribusi akademisi dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi NTB.

"Terlebih NTB yang sudah dikenal sebagai destinasi wisata halal global memerlukan peran aktif dari semua kalangan baik pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, maupun lembaga keuangan untuk terus mendorong pengembangan wisata halal dengan berbagai inovasi termasuk teknologi informasi untuk tetap tumbuh di era digital saat ini," kata Achris Sarwani.

Ia memaparkan, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di NTB saat ini tergolong baik, dari sisi kinerja perbankan syariah tercatat per September 2019, porsi aset perbankan syariah di Provinsi NTB mencapai 27% lebih tinggi dibandingkan porsi aset perbankan nasional yang berkisar 6%.

Hal ini menunjukan tingginya komitmen dari semua kalangan dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi NTB.

Saat ini, Bank Indonesia sendiri bekerjasama dengan Pemerintah Daerah juga sedang mendorong pengembangan industri fashion muslim di NTB, dengan menggunakan bahan dasar kain tenun lokal.

Bank Indonesia berharap dunia usaha di NTB khususnya industri busana berbahan kain tenun yang memiliki motif beragam dapat dikenal oleh pihak luar sebagai tujuan destinasi belanja busana muslim, sehingga disamping akan mendorong perkembangan pariwisata juga akan mendorong pengembangan pengrajin tenun lokal.

"Bank Indonesia berharap ke depan, sektor pariwisata akan menjadi salah satu sektor unggulan yang dapat mendorong perkembangan ekonomi di NTB," kata Achris. (*)

No comments:

Post a Comment