Rusman SH MH. |
MATARAM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Rusman SH MH mengatakan, pihaknya tengah berupaya melakukan rehabilitasi bangunan untuk lokal kelas yang rusak di SMAN 2 Donggo, Kabupaten Bima.
Sebelumnya, diberitakan kondisi dua lokal di sekolah itu rusak parah akibat angin puting beliung di tahun 2017. Hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Rusman memaparkan, kondisi rusak itu sudah diketahui Dinas Dikbud NTB sejak sebelumnya.
"Kami sudah tahu kondisi ini, dan kita juga sudah turun lihat langsung beberapa bulan lalu. Sekarang sedang kita upayakan," katanya.
Menurutnya, pendanaan untuk rehabilitasi atau perbaikan lokal yang rusak tidak bisa serta merta, melainkan harus melalui mekanisme pengajuan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang usulannya disusun oleh Kepala Sekolah bersangkutan.
Hal itu sudah dilakukan tahun lalu. Namun rupanya, saat verifikasi oleh Kemendikbud dan Kemenkeu melalui aplikasi Krisna, usulan untuk SMAN 2 Donggo ditolak.
"Ya kemungkinan karena ada ketidaklengkapan item usulan dan Dapodik ditolak sistem. Dapodik ini dasar untuk DAK," katanya.
Rusman menjelaskan, ke depan Dinas Dikbud NTB akan memperkuat pendampingan penyusunan Dapodik di setiap sekolah SMA sederajat di NTB.
Sementara untuk SMAN 2 Donggo, Rusman mengungkapkan, saat ini sekitar 200 siswa di sana masih bisa melakukan aktivitas belajar dengan ruang kelas yang memadai. Sebab, masih ada cukup ruang kelas yang kondisinya bagus untuk menampung 200 siswa itu.
"Jadi memang ada dua lokal yang rusak. Tapi jumlah siswa juga tidak terlampau banyak, sehingga tidak mengganggu proses belajar secara umum," katanya.
Untuk pendanaan perbaikan lokal yang rusak, saat ini Dinas Dikbud NTB tengah berupaya mengusulkannya melalui program Bantuan Pemerintah (Bantah) yang tersedia di Kemendikbud.
Selain SMAN 2 Donggo, Dikbud NTB juga mengupayakan Bantah untuk SMAN 1 Wera dan SMAN 2 Kempo. (*)
No comments:
Post a Comment