KERJASAMA WISATA HALAL. Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah bersama delegasi Uzbekistan menunjukan kota kesepahaman kerjasama Wisata Halal. (Foto: Humas Pemprov NTB) |
MATARAM - Nota kesepahaman kerjasama Wisata Halal NTB dengan Provinsi Bukhara, Uzbekistan, Senin (24/6) ditandatangani Wagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah dengan delegasi Uzbekistan di Mataram.
Tertarik dengan konsep Wisata Halal yang dikembangan di Nusa Tenggara Barat (NTB), pemerintah Uzbekistan menjajaki peluang kerjasama di sektor pariwisata dengan Indonesia khususnya Provinsi NTB.
BACA JUGA : Tertarik Konsep Wisata Halal NTB, Delegasi Uzbekistan Jalin Kerjasama !!
Tertarik dengan konsep Wisata Halal yang dikembangan di Nusa Tenggara Barat (NTB), pemerintah Uzbekistan menjajaki peluang kerjasama di sektor pariwisata dengan Indonesia khususnya Provinsi NTB.
BACA JUGA : Tertarik Konsep Wisata Halal NTB, Delegasi Uzbekistan Jalin Kerjasama !!
Delegasi Uzbekistan bertemu Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, untuk membahas kerjasama itu, Senin (24/6) di Kantor Gubernur NTB di Mataram.
Delegasi terdiri dari perwakilan Kementerian Pariwisata Uzbekistan dan Pemerintah Provinsi Bhukara, didampingi Wakil Sekretaris Kedutaan Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Muzaffar S Abdulazimov.
Hadir dalam pertemuan tersebut CEO Antara Digital Darmadi, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal, dan Ketua Asita NTB, Dewantoro Umbu Djoka
Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, pertemuan dengan delegasi Uzbekistan itu menandatangani penjajakan kerjasama Indonesia dan Uzbekistan, khususnya Provinsi Bukhara dan Provinsi NTB.
"Menandatangani kerjasama dalam mendukung pariwisata halal karena kedua provinsi memiliki banyak persamaan," katanya.
Wagub Rohmi mengatakan, dari komposisi penduduk Bukhara dan NTB sama-sama didominasi penduduk mayoritas muslim.
Dua provinsi ini juga sama-sama memiliki banyak masjid dan situs sejarah Islam.
"Provinsi Bukhara ingin belajar dari NTB yang dikenal sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia. Mereka ingin belajar segala hal tentang wisata halal," katanya.
Menurut Wagub Rohmi, dalam pertemuan tersebut pemerintah Uzbekistan juga mengundang jajaran Pemprov NTB untuk mengunjungi Bukhara sambil menjajaki peluang kerjasama-kerjasama ekonomi lainnya.
Sementara Wakil Sekretaris Kedubes Uzbekistan, Muzaffar S Abdulazimov mengatakan, pemerintah Uzbekistan melalui Kementerian Pariwisata tengah menjajaki peluang kerjasama dengan NTB.
"Menandatangani kerjasama dalam mendukung pariwisata halal karena kedua provinsi memiliki banyak persamaan," katanya.
Wagub Rohmi mengatakan, dari komposisi penduduk Bukhara dan NTB sama-sama didominasi penduduk mayoritas muslim.
Dua provinsi ini juga sama-sama memiliki banyak masjid dan situs sejarah Islam.
"Provinsi Bukhara ingin belajar dari NTB yang dikenal sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia. Mereka ingin belajar segala hal tentang wisata halal," katanya.
Menurut Wagub Rohmi, dalam pertemuan tersebut pemerintah Uzbekistan juga mengundang jajaran Pemprov NTB untuk mengunjungi Bukhara sambil menjajaki peluang kerjasama-kerjasama ekonomi lainnya.
Sementara Wakil Sekretaris Kedubes Uzbekistan, Muzaffar S Abdulazimov mengatakan, pemerintah Uzbekistan melalui Kementerian Pariwisata tengah menjajaki peluang kerjasama dengan NTB.
Konsep Wisata Halal yang diterapkan di sektor pariwisata NTB menarik minat pemerintah Uzbekistan dan pelaku wisata di sana untuk mengembangkan hal serupa di Uzbekistan, terutama di Provinsi Bhukara yang secara kultur budaya mirip dengan Lombok, NTB.
"Kami ingin belajar tentang pengembangan konsep Wisata Halal di NTB, untuk dikembangkan juga di Provinsi Bhukara, Uzbekistan," katanya, usai pertemuan.
Bhukara merupakan Provinsi ternama di Uzbekistan lantaran disana terdapat makam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari atau yang lebih dikenal dengan Imam Bukhari, ahli hadish yang termashyur berjuluk Amirul Mukminin fil Hadits.
Hal ini juga yang membuat Bukhara menjadi salah satu destinasi wisata dunia terutama bagi muslim traveler dari sejumlah negara.
Menurut Muzaffar, selain mempelajari konsep wisata halal NTB, kehadiran delegasi Uzbekistan juga membahas peluiang kerjasama perjalanan pariwisata antar dua daerah ini.
"Kami akan membantu juga mempromosikan Lombok, NTB di Uzbekistan," katanya.
CEO Antara Digital, Darmadi menjelaskan, pertemuan delegasi Uzbekistan dengan Pemerintah Provinsi NTB didampingi Antara Digital, LKBN Antara.
Kantor berita Antara memfasilitasi, mengajak dua negara Indonesia dan Uzbekistan untuk saling bertukar informasi terutama tentang peluang pariwisata dan investasi.
"Kebetulan dari Uzbekistan ada salah satu Provinsi yang namanya Bukhara ingin bekerja sama dengan Provinsi NTB di Indonesia. Dan saat kita pertemukan dan bincang-bincang ternyata mereka menemukan kesamaan antara Lombok dengan Bukhara," katanya.
Darmadi mengatakan, dengan pertemuan tersebut dharapkan dapat terjalin kerjasama yang lebih progresif ke depan, di mana wisatawan dari Usbekistan bisa berkunjung ke Lombok, NTB. Sebaliknya, wisatawan dari Indonesia bisa mengunjungi Bukhara di Uzbekistan.
"Mereka ingin pelajari Halal Tourism dari NTB, karena meski pun di sana negara muslim, namun konsep wisata halal masih merupakan hal baru bagi mereka," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan, pertemuan delegasi Usbekistan dengan Wakil Gubernur NTB merupakan awal yang baik untuk membuka potensi kerjasama NTB dengan Bukhara.
"Dari sisi pariwisata jelas membuka peluang kerjasama yang baik antara dua Provinsi ini. Ini juga memperkuat posisi kita sebagai daerah destinasi dengan ikon Wisata Halal," katanya. (*)
No comments:
Post a Comment