Dedi Afriadi Zulkarnain (DAZ). |
MATARAM - Pembangunan wilayah di Lombok Tengah sedang menggeliat dari sejumlah sektor, terutama pariwisata.
Potensi pertumbuhan yang pesat ini jangan sampai hanya dinikmati para pemangku kepentingan dan pebisnis saja, namun harus pula dinikmati oleh lapisan masyarakat di Lombok Tengah.
"Untuk melibatkan dan mendorong partisipasi masyarakat ini, maka peran pemerintah sangat dibutuhkan. Agar jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton pembangunan," kata Dedi Afriadi Zulkarnain, sosok muda inisiator Science Techno Industrial Park (STIP) NTB, Rabu 19/6) di Mataram.
Ia menilai partisipasi masyarakat dalam pembangunan tak bisa maksimal tanpa pengembangan sumber daya manusia (SDM), berupa skill dan ketrampilan, dan juga pendampingan dan pembinaan.
Misalnya saja, di sektor pariwisata. Dedi mengatakan, potensi ke depan sangat baik bagi Lombok Tengah.
Apalagi kawasan ekonomi khusus (KEK) Pariwisata Mandalika, makin dilirik sebagai destinasi wisata dan juga investasi pariwisata internasional.
Dedi yang kini menjabat Direktur Direktur PT Gerbang NTB Emas Bidang Manufaktur dan Assembling, ini mengungkapkan, issue yang paling meninjol di Lombok Tengah saat ini ialah bagaimana kesiapan daerah menyambut event sport internasional Motto GP 2021 mendatang.
"Persiapan harus dimulai dari sekarang. Dengan banyaknya wisatawan dari seluruh dunia yang melihat MogoGP di Mandalika, Lombok tengah maka masyarakat harus betul-betul dipersiapkan agar bisa menjadi tuan rumah yg baik dan tentu saja bisa menikmati perbaikan ekonomi dan semakin sejahtera dengan melimpah ruahnya aktivitas ekonomi yang terjadi," katanya.
Dedi menukas, pemerintah harus hadir mendidik masyarakat, memberikan pelatihan untuk peningkatan skill dan kepahaman masyarakat agar tidak phobia berlebihan dengan akan berdatangannya banyak wisatawan dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda.
"Penguatan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal juga harus digalakkan," katanya.
Dedi menegaskan, dirinya bertekad maju dalam Pilkada Lombok Tengah 2020 untuk membawa perubahan kemajuan, terutama agar tidak terjadi disparitas ekonomi masyarakat di tengah perkembangan pembangunan di Lombok Tengah.
Sebab, menurutnya, perkembangan pariwisata di daerah ini khususnya di Mandalika masih menyisakan beberapa masalah.
"Dalam proses ini (pembangunan pariwisata) pun masih menyisakan PR yaitu pembebasan lahan masyarakat dan ganti rugi yang layak baik di kawasan KEK Mandalika maupun akses jalan ByPass dari Bandara ke KEK Mandalika agar masyarakat juga tidak terlukai dengan harga yang disepakati," tegasnya.
Menurutnya, harus ada win-win solution dari pemerintah dengan tetap menjadi mediator masyarakat dan berpihak kepada kepada masyarakat.
"Masyarakat jangan sampai menjadi penonton atas kemakmuran di atas tanah yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Masyarakat Lombok tengah harus menjadi raja di atas tanahnya sendiri," katanya.
Apa yang disampaikan Dedi ini menunjukkan keperpihakan yg total kepada masyarakat atas hak-haknya.
Mengusung jargo Loteng berDEDIkasi, sejahtera dan bahagia warganya, Dedi Afriadi Zulkarnain (DAZ), benar-benar menjadi inspirasi masyarakat Lombok Tengah untuk maju dan mandiri.
"Maeh Bareng Meriri," pungkasnya.(*)
No comments:
Post a Comment