MATARAM - Pilkada Kota Mataram 2020 masih lumayan lama, toh mesin politik harus mulai pemanasan.
Setiap moment pun bisa menjadi sorotan yang membentuk opini di tengah publik, ke arah politis atau cenderung politis.
Hal ini juga yang terasa dalam perayaan lebaran topat di kediaman Ketua PDI Perjuangan Provinsi NTB, H Rachmat Hidayat, Rabu (12/6) di Kota Mataram.
Kehadiran Wakil Walikota Mataram H Mohan Roliskana di rumah politisi gaek tersebut, dalam perspektif politik tidak bisa dianggap hal yang biasa.
"Nuansa politiknya terasa kental meskipun momentumnya lebaran topat," kata Direktur Lembaga Kajian Sosial Politik M16, Bambang Mei Finarwanto SH, yang akrab disapa Didu.
Menurut Didu, persepsi publik tentu akan menjustifikasi bahwa "momentum langka" itu merupakan langkah awal melakukan proses komunikasi politik.
Semacam "Pedekate Politik" untuk saling memberikan sinyal di awal.
BACA JUGA : Siapa Kandidat Terkuat Calon Walikota Mataram ?
Apalagi sebagai tuan rumah, Ketua PDIP NTB H Rachmat Hidayat memberikan panggung kepada H Mohan Roliskana untuk memberikan kata sambutan.
"Suatu pesan politik yang tidak bisa dianggap sederhana. Tentu RH sebagai politisi senior memahami maksud dengan manuvernya tadi. Tentu ada pertimbangan yang baik dari sisi moral politiknya yakni ingin menghormati kapasitas Mohan Roliskana," tukas Didu.
Didu menekankan, terlepas dari hal tersebut momentum kehadiran Mohan di acara lebaran topat di kediaman Ketua PDIP NTB ini berpotensi merubah konstelasi politik di Kota Mataram.
Apalagi jika setelah moment langka ini, ada deal-deal atau komunikasi politik lanjutan yang dibangun kedua pihak.
"Toh dalam politik itu serba unpredictable, tidak ada hal yg tidak mungkin terjadi jika ada pertautan kepentingan yang sama," katanya.
WHAT NEXT. Wakil Walikota Mataram H Mohan Roliskana bersilaturahmi dengan Ketua PDIP NTB H Rachmat Hidayat di acara lebaran topat. (Istimewa) |
Jika ditarik garis politik, sosok RH merupakan politisi kawakan di NTB yang namanya sudah tersohor hingga di tingkat nasional.
Kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk ke sekian kalinya, "anak kesayangan" Megawati Soekarno Putri ini semakin mengokohkan power politiknya di NTB termasuk di Kota Mataram.
Kekuatan politik itu tentu akan digunakan untuk mensupport sang istri, Hj Putu Selly Andayani yang konon digadang-gadang banyak pihak untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kota Mataram 2020.
Hj Putu Selly Andayani pun bukan figur karbitan. Ia merupakan sosok birokrat yang teruji dan berpengalaman menjalankan roda birokrasi pemerintahan.
BACA JUGA : Siapa Kandidat Terkuat Calon Walikota Mataram ?
Menjabat sejumlah posisi penting di lingkup Pemprov NTB, karir Selly juga terbilang moncer dan berhasil.
Kekuatan politis sang suami, pengalaman birokrasi dan bekal popularitas wanita inspiratif NTB ini jelas tak bisa dipandang remeh.
Selly yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB ini pun disebut-sebut sebagai kandidat Calon Walikota Mataram yang cukup kuat, jika benar-benar berlaga dan maju di Pilkada Kota Mataram 2020.
Sementara H Mohan Roliskana, petahana Wakil Walikota Mataram saat ini, juga bukan sosok yang biasa saja di bidang karir, birokrasi dan juga politik.
Berpengalaman dua kali menjadi pemenang Pilkada Kota Mataram mendampingi H Ahyar Abduh dengan pasangan AMAN, Mohan yang petinggi partai Golkar Kota Mataram tentu sudah punya massa pendukung yang riil.
Selain track record yang baik dan kinerja yang andal selama menjabat Wakil Walikota dua periode, Mohan juga mendapat kekuatan politik dari nama besar ayahnya, H Moh Ruslan (Alm).
Sosok H Moh Ruslan, mantan Walikota Mataram dua periode sebelum zaman AMAN, sangat dihormati dan melekat di hati sebagian besar masyarakat Kota Mataram, bahkan hingga saat ini.
Selain mampu menembus simpati ASN dan masyarakat umum, Mohan juga bisa mudah meraih suara kaum millenials.
BACA JUGA : Digadang Maju Lewat Independen, Lalu Athari Bisa Jadi "Kuda Hitam" Pilkada Kota Mataram
Amtenar, grup band bergendre reagea nan kesohor, adalah besutan Mohan dan rekan-rekannya sejak 1990-an.
Saat ini Amtenar terus berkibar dengan fans dan pencinta berat melingkupi millenials dua generasi. Sebuah gelombang kekuatan politik yang luar biasa, jika Amtenar melepas single khusus untuk Mohan for Mataram One.
Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto mengakui, figur Selly dan Mohan adalah dua figur yang sama-sama kuat untuk menjadi Walikota Mataram.
Pertempuran politik sesungguhnya akan terjadi di Pilkada Kota Mataram jika keduanya tampil berhadap-hadapan seperti prediksi banyak kalangan.
Sebaliknya, bila Selly dan Mohan menjadi satu paket maju sebagai kandidat Pilkada Kota Mataram, maka perlu upaya yangluar biasa dari pasangan pesaingnya dalam pertempuran politik di Mataram 2020 mendatang.
Toh menurut Didu, politik itu unpredictable. Sulit ditebak arah dan endingnya.
Namun kehadiran Mohan di lebaran topat di kediaman H Rachmat Hidayat tetap menjadi moment langka, yang arah dan kepastiannya menjadi tanda tanya.
"What next? kita lihat saja progress report selanjutnya apakah akan terjadi koalisi PDIP dan Golkar (di Pilkada Kota Mataram?. Meskipun ke arah itu perlu ada langkah extra ordinary yang tidak mudah mengingat beban kepentingan politik PDIP dan Golkar di Pilkada kota Mataram," katanya.
Tapi Didu menambahkan, tak ada yang tidak mungkin terjadi dalam politik, jika kepentingan di hulu dan di hilir sama dan segaris.
Tentu masih ada waktu untuk memastikan apakah antara Golkar dan PDIP terjadi koalisi permanen, meskipun hal tersebut tidak mudah dan rumit terkait beban kepentingan politik antara Golkar dan PDIP di Pilkada kota Mataram.
"Hal lain juga menyangkut soal Marwah dan gengsi politik partai terkait posisi papan satu dan papan duanya," tukas Didu.
Ya untuk dua figur yang sama-sama punya kekuatan, sama-sama mumpuni dan berpengalaman. Tentu sangat sulit memastikan pasangan ; Selly-Mohan, atau Mohan-Selly di Pilkada Kota Mataram mendatang. (*)
No comments:
Post a Comment