Terkini Lainnya

Saturday, May 18, 2019

Perkuat Persatuan Pasca Pemilu, PMII Lombok Timur akan Gelar Sarasehan Hari Kebangkitan Nasional

Ali Satriadi.

LOMBOK TIMUR - Situasi suhu politik belum juga reda pasca pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

Pendukung dua pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pilpres masing-masing terus saling menuding, bahkan merembet ke semua lini dan mengancam tatanan berbangsa dan bernegara.

Ditambah munculnya statemen akan ada gerakan “People Power”, dan maraknya di media sosial berita yang terus mempertentangkan bahkan membelah kehidupan masyarakat kita, dari dua kubu.

"Para elit seharusnya ikut andil meredam tensi pertentangan ini pasca pelaksanaan Pemilu 2019, dengan menyerukan kembali kepada 03 Persatuan Indonesia, Persatuan Nasional. Tidak ada lagi kubu 01 dan kubu 02," kata Ketua II Eksternal PMII Cabang Lombok Timur, Ali Satriadi.

Ali mengatakan, melihat situasi yang memperihatinkan itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lombok Timur, melalui Pengurus Komisariat PMII Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Pancor (PK PMII IAIH NW Pancor), Lombok Timur berencana akan menggelar “Saresehan Hari Kebangkitan Nasional (Hartiknas) Pasca Pemilu 2019”, pada Senin, 20 Mei 2019 di Gedung Pemuda dan Mahasiswa Lombok Timur.

Kegiatan tersebut rencana akan mengangkat tema “Seruan Rekonsiliasi Nasional Pasca Pemilu dan Jaga Kantibmas serta Waspada Berita Hoax Sebagai Ancaman Kemanan Nasional dan Disentegrasi Bangsa”.

"Ini digelar karena melihat kondisi kehidupan berbangsa kita yang masih terbelah menjadi kubu-kubuan, 01 dan 02, padahal Pemilu 2019 sudah dilaksanakan," tukas Ali.

Ali Satriadi mengatakan Pemilu serentak 2019 merupakan salah satu momen krusial dalam perjalanan bangsa mencari pemimpin, pihaknya prihatin dan sedih melihat kondisi masyarakat di bawah masih terbelah dan berkubu-kubuan, padahal Pemilu sudah selesai.

"harusnnya tinggal kita bersabar menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI)," katanya.

Ia berharap semua peserta pemilu dapat menahan diri untuk tidak berbuat dan melakukan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.

Ali menegaskan di akhir acara nanti, juga akan ada deklarasi menyerukan semua pihak tidak ada lagi kubu 01 dan 02, yang ada hanya 03 yakni Persatuan Indonesia.

"Sebagaimana yang tertuang dalam Sila 3 Dasar negara kita, Pancasila,” papar Ali.

Ali mengatakan bahwa dalam acara akan diundang unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kabupaten Lombok Timur, yakni Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 1615, KPUD, Bawaslu, Kejaksaan.

Termasuk unsur Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), OKP, dan Pers.

“Ya, kami undang semua unsur Forkominda, OKP-OKP, Ormas seperti NU, NW, HMI, LMD, FMN, Pemuda NW, Pemuda Muhammdiyah, IPNU, Karang Taruna dan simpul-simpul organisasi kemsyarakatan untuk sama-sama kita hadiri dan menyerukan segera rekonsiliasi nasional, melawan berita hoaks yang terus menjadi racun dalam kehidupan berbangsa kita,” tambahnya.

Sementara, Koordinator Lintas Pemuda Lombok Timur, Irwan Safari mengatakan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei ini agar dijadikan titik balik dan momentum pasca perhelatan pesta demokrasi terbesar di Indonesia, untuk tetap berkomitmen menjaga nilai persatuan dan kesatuan.

Sebab, perbedaan pilihan telah membuat masyarakat selama ini terpecah belah.

‘’Siapa pun nantinya yang terpilih memimpin negara ini, haruslah kita hormati. Sebab, mereka semua adalah putra terbaik bangsa. Mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan, ayok kembali ke sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia. Bersama kita kuat, bersama kita hebat demi Indonesia ini rumah besar kita,’’ imbuhnya.

No comments:

Post a Comment