TASYAKURAN. Tasyakuran dirangkai buka puasa dan santunan untuk anak yatim digelar Barisan Kyai Ma'ruf Provinsi NTB di Hotel Grand Legi Mataram. (Istimewa) |
MATARAM - Barisan Kyai Ma'ruf Provinsi NTB, menggelar Tasyakuran Kemenangan Rakyat Indonesia dirangkai dengan buka puasa bersama dan santunan untuk anak yatim, Jumat (24/5) di Ballroom Hotel Grand Legi Mataram.
Tasyakuran digelar atas terpilihnya pasangan Ir H Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin ebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut,Pengasuh Ponpes Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah TGH LM Turmudzi Badaruddin, Dir Intelkam Polda NTB Drs Susilo Rahayu Irianto, Ketua PWNU NTB Prof H Masnun Tahir, Ketua Barisan Kyai Ma’ruf NTB Lalu Winengan beserta pengurus, Pengurus PBNW H Irzani, Ketua Projo NTB Imam Sofian SH, sejumlah Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ormas/OKP, Perwakilaan dari NU, Muhammadiyah dan NW Anjani, serta Anak yatim dari Mataram, Kediri dan Gunung Sari dengan total yang hadir sekitar 300 orang.
Ketua Barisan Kyai Ma’ruf NTB H Lalu Winengan mengatakan, tasyakuran yang digelar tersebut sebagai rasa syukur bahwa terpilihnya Jokowi-Amin merupakan kemenangan rakyat Indonesia seluruhnya, yang sudah melalui proses demokrasi yang baik.
"Berkumpulnya kita pada hari dalam rangka tasyakuran kemenangan Rakyat Indonesia dengan terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Ma’ruf Amin yang nantinya akan memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan," kata Winengan.
Ia mengatakan, terpilihnya Jokowi - Ma’ruf Amin adalah berdasarkan hasil penghitungan Real Count dari KPU yang telah ditetapkan beberapa hari yang lalu.
"Maka dari itu mari kita berdoa bersama semoga ini dapat menjadi berkah untuk kita bersama, terutama dengan adanya kehadiran anak-anak yatim piatu yang doanya InsyaAllah diijabah Allah SWT," katanya.
Ketua PWNU NTB Prof H Masnun Tahir menyampaikan bahwa apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT harus disyukuri termasuk terpilihnya Presiden/Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin untuk periode lima tahun ke depan.
"Atas nama Nahdhatul Ulama saya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, karena juga dapat memperkuat persatuan kita bersama baik dari NU dan NW," katanya.
Masnun menekankan, untuk yang menang jangan kemudian merasa besar kepala, sebaliknya yang kalah bisa berlapang dada.
"Karena dalam politik tidak ada yang mati, tapi matinya berkali-kali, menang bukan mendapatkan segala-galanya, kalah bukan kehilangan segala-galanya," tukasnya.
Kegiatan tasyakuran diakhiri dengan buka puasa bersama dan pemberian santunan untuk anak yatim. (*)
No comments:
Post a Comment