|
MATARAM - Gubernur NTB, Zulkieflimansyah memastikan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di NTB terus berjalan.
Kesan lamban dalam pembangunan kembali rumah hunian tetap (Huntap) bagi para korban yang rumahnya rusak, tidak berarti proses tidak dilakukan.
"(Karena) rumah yang dibangun, bukan rumah biasa," kata Gubernur Zul.
Menurutnyam untuk mempercepat pembangunan rumah akibat gempa memang tidak bisa secepat yang diinginkan.
Sebab, ada klausul di Inpres bahwa rumah yang akan dibangun dengan dana negara itu harus tahan gempa.
"Jadi bukan rumah biasa. Nah, agar tahan gempa ini harus melalui serangkaian ujian dari Kementerian PUPR," katanya.
Dalam hal ini, papar dia, Kementerian PUPR juga harus hati-hati karena tidak ada jaminan bahwa gempa sudah selesai dan tak akan datang lagi.
"Dus, kalau gempa datang kembali menyapa, rumah yang dibangun sudah teruji cukup kuat untuk berdamai dengan gempa. Minimal mengurangi risiko akibat bencana," katanya.
Gubernur Zul mengatakan, hingga saat ini model rumah yang sudah lulus uji tahan gempa belum banyak. Baru Rumah Model RISHA dan RISBARI yang lulus.
"Yang bisa membuat rumah yg sdh lulus tahan gempa ini juga tidak banyak, jadi bisa dipahami kalau produktivitasnya masih sedikit dan terkesan lambat," tukasnya.
Gubernur Zul menjelaskan, untuk percepatan, Pemprov NTB sudah melakukan pelatihan pengusaha-pengusaha lokal di STIP Banyumulek, agar bisa membuat rumah tahan gempa ini lebih banyak.
"Mudah-mudahan ke depannya, lebih banyak lagi yang bisa memproduksi komponen rumah tahan gempa ini sesegera mungkin," katanya.
Pada Rabu (12/12), Gubernur Zulkieflimansyah dan sejumlah pejabat Pemprov NTB juga sudah mengantar langsung ke Dirjen Cipta Karya yang membuat model rumah RISBARI dgn baja ringan agar segera bisa disetujui Kementerian PUPR.
"Alhamdulillah, approval-nya mudah-mudahan bisa selesai minggu depan, sehingga lebih banyak jumlah rumah yang bisa diselesaikan," kata Gubrenur Zul.
Menurutnya, dengan banyaknya pilihan, model dan produsen, jumlah rumah yg bisa dibangun tuntas akan semakin banyak dalam waktu dekat. MP04/Eko
No comments:
Post a Comment