Terkini Lainnya

Monday, December 9, 2019

Menuju Poltekpar Bertaraf Internasional, Poktekpar Lombok akan Buka Prodi MICE dan Manajemen Destinasi Pariwisata

POLTEKPAR LOMBOK. Direktur Poltekpar Lombok Dr Hamsu Hanafi bersama Sekda Lombok Tengah H Muhammad Nursiah MSi dan narasumber lain dalam Forum Kehumasan Poltekpar Lombok.

LOMBOK TENGAH - Politeknik Pariwisata Lombok akan membuka Program Studi MICE dan Prodi Manajemen Destinasi Pariwisata, menyusul terus meningkatnya animo masyarakat yang mendaftar ke sekolah tinggi kepariwisataan ini.

Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga terus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, menuju Poltekpar bertaraf internasional.

"Sejumlah tenaga pengajar kami tengah belajar, orientasi ke luar negeri ke sejumlah negara seperti Australia dan Singapura. Dua tahun ke depan kita perkirakan Poltekpar Lombok makin mantap, karena mereka sudah kembali. Sehingga bisa kita buka lagi Prodi MICE dan Destination Management," kata Direktur Poltekpar Lombok, Dr Hamsu Hanafi, Senin (9/12) dalam kegiatan Forum Kehumasan, di Poltekpar Lombok.

Kegiatan Forum Kehumasan dihadiri Sekda Lombok Tengah, H Muhammad Nusiah MSi, Kepala Bidang Dokumentasi Humas Pemprov NTB, Heri Agustiadi, serta sejumlah wartawan pariwisata cetak dan elektronik.

Hamsu menjelaskan, saat ini Poltekpar Lombok menyediakan 4 Program Studi, yakni Prodi D4 Usaha Perjalanan Wisata, Prodi D3 Seni Kuliner, Prodi D3 Tata Hidang, dan Prodi D3 Divisi Kamar.

Untuk menambah Prodi lainnya seperti Prodi MICE dan Manajemen Destinasi Pariwisata, Poltekpar masih harus memenuhi beberapa persyaratan dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Salah satunya mensyaratkan minimal enam orang Dosen di satu Prodi harus S2 kepariwisataan.

"Sehingga, saat ini sejumlah tenaga pengajar kami kirim keluar untuk ambil S2 Vokasi," kata Hamsu.

Ia memperkirakan Prodi baru akan bisa dimulai paling cepat 2021 mendatang.

Hamsu menjelaskan, animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Poltekpar Lombok meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir.

Sejak didirikan pada 2016, Poltekpar Lombok yang merupakan Sekolah Tinggi Pariwisata dibawah Kementerian Pariwisata menerima sektar 118 orang Mahasiswa dari 190 orang yang mendaftar.

Sementara di tahun kedua, Poltekpar Lombok menerima 370 mahasiswa dari 500 orang pendaftar.

Jumlah tersebut meningkat signifikan di tahun 2018, dimana jumlah pendaftar mencapai 1.200 orang, dan Poltekpar menerima sekitar 343 mahasiswa.

"Tahun 2019, jumlah pendaftar juga cukup banyak sekitar 1.200 lebih, dan kami terima 310 orang mahasiswa," katanya.

Hamsu memaparkan, dari jumlah pendaftar setiap tahun, bisa dilihat animo masyarakat cukup tinggi.

Bahkan jumlah pendaftar di Poltekpar Lombok, bisa melampaui jumlah pendaftar di Poltekpar Medan yang lebih dulu berdiri.

"Saat ini dari jumlah mahasiswa Poltekpar 1.144 orang tersisa 1119 karena ada yang gugur dalam perjalanan. Insya Allah para mahasiswa ini akan menjadi profesional di bidang kepariwisataan nantinya," katanya.

Poltekpar Lombok merupakan salah satu dari enam Sekolah Tinggi Pariwisata dibawah Kementerian Pariwisata RI. Lima lainnya antara lain Poltepar Bandung, STP Nusa Dua Bali yang kini menjadi Poltekpar Bali, Poltekpar Medan, Poltekpar Makassar, dan Poltekpar Palembang.

Sekda Lombok Tengah, H Muhammad Nursiah MSi mengapresiasi kiprah Poltekpar Lombok dalam beberapa tahun terakhir.

"Lokasinya memang di Lombok Tengah menjadi kebanggan kami. Tetapi kiprah kinerja Poltekpar ini untuk NTB, memajukan SDM di sektor pariwisata Lombok dan NTB secara umum," katanya.(*)

No comments:

Post a Comment