Terkini Lainnya

Sunday, December 22, 2019

Konsolidasi dengan Pelaku Wisata di Tiga Gili Eksotis, PHRI NTB Komit Dukung Zero Waste

GILI EKSOTIS. Ketua BPD PHRI NTB, Ni Ketut Wolini dan jajaran pengurus PHRI  Affan Ahmad, I Gede Gunanta, Ernanada Dewabroto, I Ketut Jaya, I Wayan Jaman Saputra dan lainnya bersama para pengusaha hotel dan restaurant, berpose bersama usai pertemuan di Pondok Santi, Gili Trawangan, Lombok Utara. 

LOMBOK UTARA - Jajaran BPD Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Provinsi NTB menggelar konsolidasi sekaligus silahturahmi dengan sejumlah pelaku wisata di tiga Gili eksotis, Trawangan, Meno, Air (Tramena), di Lombok Utara.

Pertemuan digelar dalam suasana penuh keakraban, Minggu (22/12) di Pondok Santi, Gili Trawangan, dihadiri sejumlah owner/pengelola Hotel dan Restaurant dari Gili Air, Meno dan Trawangan, Kadus Trawangan, Langlang, dan Tokoh Masyarakat.

Ketua BPD PHRI NTB, Ni Ketut Wolini didampingi jajaran pengurus lainnya seperti H Affan Ahmad, I Gede Gunanta, Ernanada Dewabroto, I Ketut Jaya, I Wayan Jaman Saputra, Cerry, Ade Ratih dan Wiwit juga menggelar sosialisasi program PHRI NTB ke depan.

PHRI NTB mengajak para pengusaha Hotel dan Restaurant di Gili untuk bergabung sebagai anggota dan selanjutnya bersama-sama membangun dan mengembangkan Pariwisata NTB.

"Semua program pengembangan kepariwisatan kita bisa tercapai dengan baik hanya dengan sinergitas antara semua pihak, termasuk PHRI," kata Ketut Wolini.

Wolini mengatakan, kedatangan jajaran PHRI NTB ke Gili Trawangan dilakukan untuk membangun kebersamaan dan sinergitas dengan para pelaku wisata yang ada di tiga Gili.

Selain itu, juga untuk berdiskusi dan menyerap aspirasi dan masukan para pelaku wisata di Gili terhadap pengembangan pariwisata NTB ke depan.

Program NTB Zero Waste termasuk salah satu yang menjadi topik pembahasan dalam diskusi. PHRI NTB mendukung penuh program pemerintah provinsi NTB ini.

Sebab, faktor kebersihan dan keamanan di sebuah destinasi juga menjadi faktor penting dalam dunia pariwisata.

PHRI menilai pariwisata bukan hanya sekadar keindahan atraksi, kemudahan aksesbilitas, dan amenits semata. Tapi juga keindahan dan kebersihan serta keamanan dan kenyamanan destinasi.

"Ya kan di semua destinasi pun begitu. Pecuma jika atraksi bagus, aksesbilitas tersedia, dan amenitas juga mewah, tapi di destinasinya kotor dan kurang aman. Sehingga PHRI mendorong juga untuk program Zero Waste ini," katanya.

Para pelaku wisata di tiga Gili menyambut baik jajaran PHRI NTB. Dalam diskusi mereka juga menyampaikan beberapa saran dan masukan.

Misalnya saja terkait kurangnya sarana pengangkut sampah dari tiga Gili. Hal ini dinilai penting untuk mendukung program Zero Waste.

Selain itu mereka juga menekankan soal faktor keamanan dan kenyamanan.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini menyampaikan bahwa PHRI memang bukan pengambil kebijakan. Namun PHRI akan berupaya maksimal menampung dan menyampaikan aspirasi para pelaku wisata di tiga Gili kepada para stakeholders terkait, termasuk Pemda Lombok Utara dan juga Pemprov NTB. (*)

No comments:

Post a Comment