LOMBOK BARAT - Untuk terus menekan angka anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang atau stunting di wilayahnya, Pemerintah Desa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Kamis (12/12) meluncurkan Dapur Stunting.
Kegiatan launching Dapur Stunting di aula Kantor Desa Mekar Sari, dihadiri Camat Narmada, Baiq Yeni Satriani, Ahli Gizi Puskesmas Narmada, dr I Gusti Ayu Susandi, Sekdes Mekar Sari, Abdul Satar, tokoh masyarakat dan para ibu serta anak-anak mereka.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mekar Sari, Sapinah mengatakan launching dan keberadaan Dapur Stunting di Desa itu merupakan upaya Pemerintah Desa untuk menekan angka kasus stunting di Desa Mekar Sari.
"Meski jumlah stunting sudah menurun dari tahun ke tahun, namun keberadaan Dapur Stunting di Desa ini dibutuhkan agar angka stunting bisa terus menurun," kata Sapinah.
Ia berharap dengan keberadaan Dapur Stunting tersebut, para ibu di Desa itu bisa mendapatkan informasi dan edukasi tentang pola makan untuk anak-anak, terutama di usia bawah lima tahun (Balita).
Menurutnya, secara prosentase angka stunting di Desa Mekar Sari masih cukup tinggi. Sehingga diperlukan upaya serius untuk menekannya.
Ahli Gizi Puskesmas Narmada, dr I Gusti Ayu Susandi menjelaskan, Desa Mekar Sari merupakan salah satu Desa yang menjadi bagian dari wilayah kerja Puskesmas Narmada.
Ayu menjelaskan, pada tahun 2018 tercatat sebanyak 78 Balita menderita stunting di Desa Mekar Sari. Namun, jumlah itu menurun di tahun 2019 menjadi 53 balita.
"Penurunan kasus stunting di Desa Mekar Sari cukup baik dan luar biasa. Apalagi Kepala Desa juga sangat mendukung dan memperhatikan bagaimana cara penanganan stunting di Desa ini," kata Ayu.
Dijelaskan, di wilayah kerja Puskesmas Narmada, ada enam Desa yang masih tercatat terjadi kasus stunting. Salah satunya adalah Desa Mekar Sari.
Sehingga Puskesmas Narmada memfokuskan penanganan stunting di Desa Mekar Sari dan Desa lainnya.
Ia mengatakan, launching Dapur Stunting di Desa Mekar Sari merupakan launching kegiatan atau program yang pertama kali di wilayah kerja Puskesmas Narmada.
"Untuk wilayah kerja Puskesmas Narmada, Desa Mekar Sari adalah yang pertama kali melakukannya. Mudah-mudahan dengan program dapur stunting ini bisa mencegah dan menurunkan angka stunting di Desa ini menjadi nol anak balita dengan status stunting," tukasnya.
Kegiatan launching Dapur Stunting di aula Kantor Desa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. |
Sementara itu, Camat Narmada Baiq Yeni Satriani mengapresiasi pembentukan Dapur Stunting di Desa Mekar Sari.
Menurutnya, di Kecamatan Narmada ada enam Desa yang termasuk tinggi kasus stunting, termasuk di Desa Mekar Sari.
Namun demikian, progress penanganan di Desa Mekar Sari termasuk paling bagus dan cepat.
"Desa Mekar Sari ini yang progresnya itu paling cepat dalam penanganan stunting, dibandingkan dengan desa yang lainnya. Desa lain juga berupaya, tapi tidak secepat yang dilakukan Desa Mekar Sari," ujarnya.
Baiq Yeni juga mengapresiasi keaktifan Posyandu di Desa itu, dan juga bagaimana kinerja para Kader Posyandu di Desa Mekar Sari selama ini.
"Kader Posyandu di Desa ini sangat aktif dan terlihat perkembangannya. Dan saya juga kaget sekali mendapat informasi ada launching Dapur Stunting ini," katanya.
Menurutnya, keberadaan Dapur Stunting ini bisa digunakan untuk menggugah dan mengajak masyarakat agar mengerti dan paham apa yang harus dilakukan sehingga balita yang ada terlepas dari predikat stunting.
"Kami apresiasi ya, semoga dengan Dapur Stunting ini, Desa Mekar Sari bisa menjadi Desa yang bebas kasus stunting ke depannya," katanya. MP/Abdul Rahim
No comments:
Post a Comment