Terkini Lainnya

Monday, December 16, 2019

Bank Muamalat Mataram Mempermudah Masyarakat Menunaikan Ibadah Haji

Kepala Cabang Bank Muamalat Mataram, Nasrulah.

MATARAM - Bank Muamalat Cabang Mataram terus memberikan layanan terbaiknya. Salah satu yang utama adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hendak menunaikan ibadah haji.

Kepala Cabang Bank Muamalat Mataram, Nasrulah mengatakan, Bank Muamalat merupakan salah satu Bank Syariah pertama yang ada di Indonesia sebagai pionir perbankan syariah yang ada saat ini.

"Bank Muamalat juga sebagai bank yang dipercaya oleh Kementerian Agama dan ditunjuk sebagai salah satu bank penerima setoran haji. Karena itu kami di Mataram akan melayani dan mempermudah masyarakat NTB," katanya.

Program haji Bank Muamalat sudah berjalan sejak tahun 1992. Dimana kehadiran Bank Muamalat ini tidak lepas dari jamaah-jamaah haji pada tahun tahun  1991, 1992, 1993 dan seterusnya.

"Jamaah-jamaah haji ini bagian dari pemegang saham Bank Muamalat karena hampir setiap jamaah haji yang berangkat tahun itu oleh Presiden pak Soeharto, dulu diwajibkan untuk membeli sahamnya," jelasnya.

Bank Muamalat sampai saat ini terus tumbuh berkembang dipercaya oleh Kementerian Agama sebagai bank penerima setoran haji, sampai dengan saat ini.

"Alhamdulillah kalau di wilayah Nusa Tenggara Barat kita hampir tidak kurang dari 200 jamaah setiap bulan yang antarkan hajinya melalui Bank Muamalat Mataram," katanya.

Nasrulah mengatakan, Bank Muamalat mempersilahkan masyarakat NTB untuk menyegerakan diri untuk bisa mendaftarkan haji melalui Bank Muamalat.

Apalagi, syaratnyaangat mudah.  Yang pertama kalau ingin langsung bisa mendapatkan porsi haji cukup setor dana  minimal Rp25 juta sebagai syarat untuk bisa dapat porsi haji.

"Kemudian nanti ada setoran tambahan bisa Rp500 ribu dan masuk sebagai saldo di tabungannya. Insya Allah jamaah sudah bisa untuk dapat porsi haji. Karena saat ini sudah diberikan kemudahan oleh Kementerian Agama, jamaah sudah tidak perlu bolak balik lagi dari Bank kemudian ke Kemenag dan kemudian ke Bank lagi. Kalau dulu masih seperti itu, tapi sekarang sudah lebih mudah jadi jamaah cukup datang ke Bank sekali proses untuk bisa dapat nomor validasi," tutupnya. MP/Abdul Rahim

No comments:

Post a Comment