OPERASI ZEBRA. Petugas Ditlamtas Polda NTB dalam operasi Zebra Gatarin 2019. |
MATARAM - Operasi Zebra Gatarin 2019 yang sudah berlangsung sejak tanggal 23 Oktober sampai 5 November 2019 menimbulkan banyak cerita dari berbagai kalangan, baik dari masyarakat yang kena tilang atau masyarakat yang lebih memilih menjadi taat aturan berlalu Lintas.
Seperti yang dialami Baiq Suprihatin, salah seorang guru Madrasah di Desa Labulia Lombok Tengah.
"Saat saya akan berangkat mengajar, lalu ada razia di Batu Jai (Jl By pass BIL Batu Jai). Karena razianya di depan BRI, saya bayar langsung ke Bank. Karena katanya sidangnya langsung di tempat dengan tetap bayar ke Bank. Saya akan taat aturan berlalu Lintas, dulu kadang saya pakai helm, kalau dekat tidak pakai helm. Padahal, semua aturan lalu lintas itu kan untuk kebaikan kita semua," ceritanya Jumat (1/11).
Sidang di tempat itu dibenarkan AKP Maruly Rachmat Azhar, Kasatlantas Polres Lombok Tengah menyampaikan bahwa di saat Operasi Zebra Gatarin 2019 dilakukan sidang di tempat sehingga memudahkan para pelanggar untuk menuntaskan sanksi akibat pelanggaran yang dilakukan.
"Ini merupakan langkah kami membantu masyarakat," jelas mantan ajudan Kapolda NTB ini.
Lain halnya yang dialami Anggota Satlantas Polres Bima, pada Jumat (1/11), di saat melaksanakan Operasi Zebra Gatarin 2019, mereka bergaul menangkap 2 (dua) orang Begal yang membawa senjata tajam dan senapan. Kasatlantas Polres Bima Aiptu Agus Pujiyanto, S.Pd kemudian mengamankan Senpi dan Sajam tersebut.
Setiap Satlantas se Jajaran Polda NTB telah menilang masing-masing ratusan kendaraan selama operasi berlangsung. Operasi Zebra Gatarin 2019 memang menekankan pada tindakan tegas atas pelanggaran yang dilakukan oleh para pengguna jalan. (*)
No comments:
Post a Comment