TANGGAP BENCANA. Pasukan gabungan melakukan evakuasi korban bencana alam, dalam latihan taktis penanggulangan bencana alam yang digelar Korem 162/WB di Lombok Utara. (Penrem 162/WB) |
LOMBOK UTARA - Kondisi wilayah NTB yang rentan terhadap bencana alam gempa bumi menjadi perhatian seluruh pihak tidak terkecuali Korem 162/WB.
Terkait penanganan bencana alam, hari ini Korem 162/WB menggelar latihan taktis penanggulangan bencana alam gempa bumi, Selasa (5/11) di wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani. |
Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani selaku Komandan Latihan (Danlat) memimpin langsung jalannya latihan dengan melibatkan seluruh stake holder terkait baik unsur TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, Polri , BMKG, BNPB, Basarnas, Tagana, Satpol PP dan komponen masyarakat lainnya.
Skenario latihan taktis penanggulangan bencana alam menyerupai kondisi yang dialami saat tanggap darurat.
Diawali adanya laporan kondisi darurat bencana alam gempa bumi dari BMKG berdasarkan hasil pantauannya kepada Kasi Intel Korem, kemudian laporan tersebut dilaporkan kepada Danlat.
Setelah menerima laporan lengkap tentang kondisi darurat bencana alam gempa bumi, Danlat kemudian melaporkan kondisi tersebut kepada Kepala Daerah (Gubernur NTB), Gubernur NTB kemudian menyatakan kondisi tanggap darurat dengan mengeluarkan Surat Keputusan menunjuk Danrem 162/WB selaku Komandan Satgas tanggap darurat penanggulangan bencana alam gempa bumi di wilayah NTB.
Danrem kemudian melaksanakan rapat terbatas bersama seluruh unsur TNI, Polri maupun instansi terkait untuk melakukan pembagian tugas sesuai dengan fungsi masing-masing, namun seluruh personel dilapangan sudah bergerak memberikan bantuan Evakuasi dan penyelamatan, mendirikan tenda pengungsian maupun tenda pelayanan, mendirikan dapur umum maupun menyiapkan logistik serta tim psikologi trauma healing.
Dijumpai usai kegiatan, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, kegiatan ini digelar mengingat Provinsi NTB berada dalam ring of fire, sehingga Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., memberikan perintah untuk melaksanakan latihan bencana.
"Latihan ini dilaksanakan mulai minggu lalu dari teori, drill teknis dan sekarang puncaknya latihan driil taktis," ujarnya.
Menurutnya, latihan ini dilakukan untuk melatih seluruh aparat yang ada di NTB, baik TNI, Polri, BMKG, BNPB, Basarnas, Dinas Kesehatan, PMI, Kominfo, save children, adik siswa dan masyarakat seperti ION, trabas maupun gojek dengan tujuan untuk meminimalisir adanya korban bencana.
"Mulai proses penyelamatan, evakuasi dan pendistribusian logistik ke Posko-Posko yang ditangani secara terencana dan terpadu dalam satu komando sehingga bisa meminimalisir adanya korban," terang Danrem.
Selain itu, Danrem 162/WB juga meminta kepada rekan-rekan media membantu untuk menyampaikan informasi yang benar kepada publik dengan harapan masyarakat tidak panik dan takut.
Sementara Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Ahyar, SH. MH., memberikan apresiasi kepada TNI atas bantuannya dalam menyelesaikan semua persoalan masyarakat yang terdampak gempa.
Diterangkannya, para Prajurit TNI sampai saat ini masih bekerja membantu masyarakat dan tinggal bersama maayarakat dan hari ini, TNI melakukan latihan untuk meningkatkan profesionalisme dalam membantu masyarakat.
Adapun jumlah personel dan masyarakat yang dilibatkan dalam latihan penanggulangan bencana alam gempa bumi tersebut sekitar 1000 orang lebih.
Latihan penanggulangan bencana alam gempa bumi diakhiri dengan upacara penutupan yang diambil Danrem 162/WB di lapangan Supersemar Tanjung Lombok Utara dihadiri Forkopimda KLU, para Dandim dan Kasi Korem, dinas terkait dan para undangan lainnya. (*)
No comments:
Post a Comment