Terkini Lainnya

Saturday, November 16, 2019

Disambut Baik, Penyematan Nama Pahlawan Nasional untuk Bandara Lombok

Lalu Wire Kencana dan Lalu Halid. (Kolase/Istmewa)

MATARAM - Penyematan nama Pahlawan Nasional asal NTB, TGKH M Zainuddin Abdul Madjid untuk nama Bandara di Lombok, disambut baik sejumlah elemen masyarakat di NTB.

Perubahan nama Bandara Internasional Lombok menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid yang disahkan melalui SK Menteri Perhubungan No : 1421 Tahun 2018, dinilai merupakan penghargaan dan penghormatan kepada Pahlawan Nasional asal NTB, sekaligus kebanggan bersama masyarakat NTB.

Ketua KNPI NTB Lalu Wire Kencana mengatakan, kelompok pemuda di NTB mengapresiasi penuh atas perubahan nama bandara ini.

"Kita selaku generasi muda NTB harus mengapresiasi penuh perubahan nama bandara ini, sosok Ulama Besar putra daerah NTB sebagai pahlawan Nasional yg mengharumkan nama NTB, kemudian nama beliau disematkan sebagai nama bandara internasional adalah penghargaan yg sangat luar biasa," katanya.

Wire Kencana mengatakan, dengan penyematan nama tersebut maka Almagfurullah Maulanasyekh tidak hanya milik masyarakat NTB, namun milik bangsa Indonesia.

"Kami dari KNPI mendukung penuh perubahan nama bandara karena itu bagian dari kewajiban kita sebagai tanda terimakasih atas perjuangan beliau," tukas Miq Wire, sapaan akrabnya.

SK Menteri Perhubungan terkait perubahan nama bandara juga sudah ditindaklanjuti oleh Gubernur NTB dengan SK Gubernur NTB Nomor : 550/375/dishub/2019 yang mengatur tentang pelaksanaan keputusan menteri perhubungan RI nomor 1421 thn 2018.

Menurutnya, pro dan kontra terkait perubahan nama bandara, merupakan hal yang wajar dan biasa. Namun yang harus dipahami bersama, bahwa perubahan nama bandara ini dilakulan oleh negara dan berkekuatan hukum.

"Mari kita sama-sama hormati, kita laksanakan sesuai tugas masing-masing. Yang harus kita dorong sekarang adalah bagaimana Bandara ini dikelola lebih profesional, lebih baik ke depannya sesuai dengan kearifan lokal yang kita miliki," tandasnya.

Ia menekankan yang terpenting saat ini adalah bagaimana seluruh elemen masyarakat, bisa bersama sama mengawal pembangunan dan menjaga kondusifitas daerah ini.

"Yang mesti kita lakukan sekarang bagaimana kita generasi muda dapat meningkatkan keterampilan dan sumberdaya yang kita miliki untuk dapat mengisi ruang-ruang pembangunan NTB di semua bidang," katanya.

Miq Wire berharap, para pemuda untuk sama-sama saling menghargai, saling jaga, saling mendukung dan tidak melakukan provokasi yang dapat merusak keamanan daerah ini.

Senada dengan Lalu Wire, Sekjen Solidaritas Institute NTB, Lalu Halid mengatakan, perubahan nama Bandara Lombok dengan menyematkan nama pahlawan nasional asal NTB merupakan kebanggaan masyarakat NTB.

"Kami mendukung dan bangga dengan penggunaan nama pahlawan nasional untuk nama Bandara di Lombok ini. Sebab di beberapa Kota Besar lainnya, nama Bandara juga menggunakan nama tokoh lokal dan atau pahlawan nasional dari daerah tersebut," kata Halid.

Menurut Lalu Halid, yang terpenting saat ini bukan sekadar nama Bandara semata, tetapi bagaimana pelayanan publik di Bandara Internasional ZAM nantinya bisa ditingkatkan agar lebih baik lagi ke depan.

Halid justru menyoroti kinerja PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Lombok.

"Saya pikir dengan perubahan nama Bandara ini justru pihak AP bisa lebih terpacu lagi untuk meningkatkan pelayanan di Bandara. Apalagi nama Bandara sudah menggunakan nama TGKH Zainudin Abdul Madjid, pahlawan nasional asal NTB," katanya.

Halid berharap, Bandara di Lombok nantinya bisa memfasilitasi lebih banyak pesawat berbadan lebar. Tentunya dengan mempercepat perpanjangan Runway dan perluasan areal Apron dan terminal.

Apalagi, menjelang MotoGP 2021 di kawasan KEK Mandalika, Lombok Tengah mendatang Lombok akan menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

El Jalaluddin.

Sementara itu, dukungan perubahan nama Bandara juga disampaikan Ketua DPD KNPI Lombok Tengah, El Jalaludin.

Jalal mengatakan, sangat setuju dengan Keputusan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mengganti nama Bandara seperti yang di sampaikan juga oleh Ketua DPD KNPI Provinsi Lalu Wire Kencane.

"Karena kalau bukan anak muda yang memikirkan para tokoh atau Pahlawan, siapa lagi yang akan memikirkannya kalau bukan Pemuda," tukasnya.

Jalal memaparkan, ego sektoral sebagai suatu daerah telah melebur saat para leluhur dan pendahulu bersepakat bergabung ke dalam bagian dari bangsa Indonesia.

"Sehingga, jika kemudian pemerintah pusat memutuskan hal yang berbeda dengan keinginan daerah, tentu harus kita terima sebagai bentuk ketaatan terhadap bangsa dan negara," katanya.

Menurutnya, NTB patut bersyukur bahwa, dengan penganugrahan pahlawan Nasional dan nama Bandara ini sebagai wujud perhatian pemerintah pusat kepada Daerah.

"Di samping itu, kami sebagai pemuda di Lombok Tengah siap mengawal pembangunan yang ada, berubahnya nama Bandara harus dibarengi dengan meningkatnya fasilitas yang ada dan sesuai dengan taraf Internasional," tukas Jalal. (*)

No comments:

Post a Comment